GARUT, (KAPOL).- Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Garut, Berdi Karjaya mengemukakan jika saat ini angka kemiskinan di Kabupaten Garut telah menurun.
Namun di sisi lain, angka pengangguran di Garut saat ini masih terbilang tinggi.
“Berdasarkan hasil survai yang dilakukan oleh institusi kami, angka kemiskinan di Kabupaten Garut mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya,” ucap Berdi, Rabu (24/1/2018).
Diterangkannya, saat ini angka kemiskinan di Garut bertengger diangka 11,27. Sedangkan tahun sebelumnya masih berada di angka 11,64.
Hal ini seiring dengan meningkatnya angka pertumbuhan ekonomi masyarakat Garut menjadi 5,85 persen.
“Angka kemisinan di Garut tersebut sifatnya kemiskinan absolut yang diukur dari tingkat kecukupan makanan. Hal ini selain berpengaruh terhadap naik turunnya inflasi, juga bisa mempengaruhi jumlah kemiskinan di Kabupaten Garut,” katanya.
Di sisi lain, Berdi mengungkapkan, tingkat pengangguran di Kabupaten Garut sampai saat ini masih terbilang tinggi. Berdasarkan data yang ada di BPS, angka pengangguran di Garut mencapai 65 ribu orang.
Hal ini tak jauh beda dengan angka pencari kerja yang menurutnya juga masih tinggi bahkan tiap tahunnya terus bertambah.
Menurut Bedi, salah satu upaya yang bisa dilakukan Pemkab Garut untuk mengurangi angka kemiskinan yakni harus banyak menciptakan lapangan kerja.
Dengan demikian akan ada kesimbangan antara serapan kerja dengan angka pengangguran yang setiap tahunnya bertambah.
“Masyarakat miskin di Kabupaten Garut saat ini rata-rata masih didominasi oleh kalangan buruh tani dan buruh kasar lainnya. Pendapatan mereka masih dibawah standar upah minimum,” ujarnya. (Aep Hendy S)***