
TAWANG, (KAPOL).-
Keberadaan Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Dede Sudrajat yang sudah masuk salah satu kandidat usungan Koalisi Perubahan (Golkar, Gerindra dan Demokrat) bisa terancam peluangnya oleh Dicky Chandra. Pasalnya, penentuan siapa yang akan menjadi calon Z1 atau Z2 diputuskan melalui survei.
Ketua DPD Partai Golkar, Noves Narayana pun membenarkan hal itu. Bahkan bukan hanya Dede Sudrajat, tetapi dirinya juga kalau survei kecil akan terhempas dari bursa calon Z2.
“Ya kalau Dicky Chandra masuk dan surveinya lebih besar, Pak Dede pun bisa terhempas. Termasuk saya. Nanti tinggal beradu di posisi Z2,” kata Noves, Senin (13/6/2016).
Noves mengatakan, segala kemungkinan bisa saja terjadi kalau Dicky Chandra atau PBB dengan membawa Dicky Chandra masuk Koalisi Perubahan. Itupun, ujarnya, kalau survei Dicky Chandra nanti mengalahkan Dede Sudrajat.
“Ya itu mah otomatis, karena siapapun termasuk Pak Dede juga belum bisa dipastikan lolos,” ucapnya.
Memang, kata Noves, survei belum dilakukan. Tapi desas desus perubahan rencana ini itu sudah marak ditelinga publik. Akan tetapi, selama belum terjadi, Noves tidak mau berkalkulasi karena siapapun masih berpeluang.
Salah satu lembaga survei yang konsen di Pilkada wilayah Priangan Timur, Instrat, melalui surveyor daerah, Maulana Janah menyatakan bahwa popularitas Dicky Chandra maupun elektabilitasnya mampu melampaui petahana Wali Kota, Budi Budiman.
Namun survei tersebut survei lama sehingga bisa saja Budi Budiman mengejar di survei bulan ini atau bulan depan.
“Survei dulu mah iya Dicky Chandra sampai 80 persen. Cuma sekarang belum survei lagi,” kata Maulana Janah beberapa waktu lalu.
Berdasarkan kabar beredar, survei teranyar di bulan Mei masih menempatkan Budi Budiman paling atas diangka 50 persen lebih. Kedua Dede Sudrajat diangka 30 persenan. Namun lembaga survei ini belum menyurvei Dicky Chandra yang dikabarkan bisa menyaingi petahana, Budi Budiman. (Jani Noor)