Budi: Tak Ada Istilah Kawin Paksa

POLITIKA16 views

image

CIPEDES, (KAPOL).-
Isu petahana Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman akan “dikawinpaksakan” atau dipasangkan dengan bakal kandidat dari PDI Perjuangan, Denny Romdoni dibantah Budi. Menurutnya, tak ada istilah kawin paksa karena semua juga atas dasar pertimbangan.

“Tak ada istilah kawin paksa. Waktu Pilkada Kabupaten Tasik juga bukan kawin paksa tapi berdasar pertimbangan,” ujarnya saat pertandingan final Badminton Wali Kota Cup di Gor Sumber Sari Cipedes, Kamis (2/6/2016) malam.

Budi menjelaskan, saat ini belum menentukan sikap dengan siapa berpasangan karena harus menunggu hasil dari DPP PPP. Budi tidak bisa intervensi karena DPP juga lebih tahu harus dipaketkan dengan siapa.

“Dan mungkin bisa saja (PDIP) tidak dengan saya karena pastinya harus melihat survei dan perkembangan karena semua partai atau calon ingin yang terbaik buat partainya,” kata Budi.

Meski demikian, Budi mengakui bahwa PDIP ingin menggandeng dia di Pilkada 2017. Namun semua partai punya keinginan, apalagi PDIP partai besar.

“Apalagi kalau melihat perkembangan Undang-undang Pilkada, katanya syarat pengusungan partai 15 persen ya. Ini akan memungkinkan banyak calon muncul,” tuturnya.

Budi menargetkan, bulan Juli 2016 ada kejelasan kemana PPP berlabuh dan dengan siapa ia berpasangan karena survei internal akan keluar bulan Juli. DPP PPP juga menunggu perkembangan laporan dari bawah karena semua partai masih menunggu arahan pusat yang sama-sama memiliki kebijakan yang bersifat nasional, regional dan lokal.

“Nah kalau nanti harus dengan PDIP (Denny Romdoni) misalnya ya pasti saya taat. Yang jelas bukan karena dipaksa tetapi memang atas pertimbangan DPP seperti Pilkada Kabupaten,” ucapnya. (Jani Noor)