ISLAM Indonesia harus menjadi contoh ideal untuk membangun peradaban dunia dan diharapkan generasi muda Islam dapat mewujudkannya.
Hal tersebut disampaikan Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir saat menjadi Keynote Speaker dalam Kegiatan Seminar Nasional Islam Indonesia yang mengusung tema “Islam Kita, Islam Indonesia” yang diselenggarakan PKC Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Gedung Negara, Kamis (29/08/2019).
Bupati dalam materinya menjelaskan bahwa Kerajaan Sumedang Larang sebagai salah satu kerajaan Islam yang berpusat di Tatar Pasundan.
Tepatnya, di sekitar Kabupaten Sumedang, Jawa Barat berperan besar dalam penyebaran Islam.
“Kerajaan ini sudah berdiri sejak abad ke-8 Masehi, namun baru menjadi sebuah negara berdaulat di abad ke-16 Masehi. Popularitas kerajaan ini tidak menonjol sebagaimana kerajaan Demak, Mataram, Banten dan Cirebon dalam literatur sejarah kerajaan-kerajaan Islam di nusantara. Namun keberadaan kerajaan ini memberikan bukti sejarah yang sangat kuat pengaruhnya di kalangan orang Sunda dalam proses penyebaran agama Islam di Jawa Barat,” ungkapnya.
Dikatakan bupati, masuknya Islam ke Indonesia tidak didasari peperangan, tetapi melalui akulturasi budaya yang menyebar di tanah Jawa khususnya oleh para wali.
“Islam itu adalah agama damai yang jauh dari kekerasan. Jadi menyebarnya Islam di nusantara karena ajarannya yang penuh pesan kedamaian sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia,” tuturnya.
Untuk itu, sebagai generasi muda Bupati berpesan agar tidak melupakan sejarah berdirinya bangsa dan negara Indonesia yang tidak bisa dilepaskan dari peran umat Islam.
“Kita harus ingat bahwa sejarah kemerdekaan kita dalam melawan penjajah tidak bisa dilepaskan dari peran umat Islam, khususnya alim ulama yang memegang prinsip cinta negeri adalah sebagian dari iman,” ujarnya.
Namun demikian, dominasi Islam di Indonesia tidak menjadikan umat muslim berbuat semena-mena terhadap kajm minoritas. Justru mereka merasa nyaman dan terlindungi oleh umat Islam.
“Sejarah Islam membuktikan bahwa Piagam Madinah di masa Rasulullah SAW mampu menjamin hak-hak warga madinah yang non muslim. Mereka merasa aman dan nyaman berada di tengah-tengah muslimin. Pokok-pokok Piagam Madinah inilah yang sebenarnya tersirat dalam dasar negara kita, Pancasila,” tuturnya.
Dalam sambutanya, ketua PKC PMII Jabar, Fachruzil S.pd mengatakan islam di indonesia khususnya memadukan antara semangat keagamaan dengan nasionalisme.
Fahruzil menambahkan dalam seminar ini bahwa islam yang tumbuh di indonesia adalah islam yang bersatu dengan kebudayaan di bangun di bawah struktur kebudayaan yaitu islam yang sinergi dengan gagasan -gagasan demokrasi dan juga kemanusiaan.
“Saya berharap bahwa kita yang akan mendamaikan indonesia dan kemudian mendamaikan dunia,” pungkasnya.
Acara dilanjutkan dengan pemberian materi oleh para narasumber diantaranya Dr. Dadang Rahmat,S.Sos (Dekan Fikom Unpad), Mangadar Situmorang ,Ph.D (Rektor Univ. Parahyangan) dan Muradi,Ph.D (Kantor Staff Presiden) yang disampaikan kepada peserta dari para pelajar dan mahasiswa yang ada di Jawa Barat. (rls/Devi)***