GARUT, (KAPOL).- Bupati Garut Rudy Gunawan mengaku kecewa menilai hasil sejumlah proyek pembangunan di Kab. Garut.
Ia menyebutkan, hampir 60 persen beberapa proyek pembangunan hasilnya kurang memuaskan.
Makanya Ia berharap untuk ke depan setiap pemenang lelang itu harus mengedepankan kualitas pembangunan itu sendiri.
Hal itu agar hasil pembangunan itu bisa terjaga dan lebih lama dimamfaatkan oleh masyarakat.
Diharapkan, jangan hanya mementingkan keuntunganya saja sementara kwalitasnya diabaikan.
“Saya melihat semua hasil pembangunannya tidak memuaskan. Pokoknya semuanya saya nilai 60 persen tidak memuaskan. Seperti pembangunan mesjid islamic center, jalan raya di selatan, gelanggang olah raga (GOR), dan bangunan-bangunan gedung lainnya,” katanya.
Contohnya, kata dia, seperti pemenang lelang mesjid Islamic center, dia bilang sudah membangun gedung ini dan itu, tapi buktinya proyek mesjid itu malah diberikan atau di sub kan ke pemborong lain,” kata Bupati ketika dimintai tanggapanya soal bangunan Pasar Wanaraja, di Gedung Pamengkang, Pendopo Selasa (21/11/2017).
Namun begitu, Bupati juga merasa heran meskipun pembangunan mesjid Islamik Center tidak memuaskan, tetapi bangunan itu tidak merupakan temuan BPK.
“Dulu kan ditemukan bocor-bocor tapi tidak merupakan temuan BPK. Makanya saya juga tidak bisa apa-apa,” ucapnya.
Bupati menjelaskan, khusus mengenai bangunan Pasar Rakyat Wanaraja yang ditemukan saluran air nya tidak berfungsi, dan atapnya bocor-bocor, Ia akan segera memanggil Direktur Perusahaan tersebut.
“Karena masih dalam pemeliharaan pihak perusahaan yang membangun pasar itu. Makanya saya akan panggil dia untuk segera memperbaiki kembali kerusakan itu. Kan pemeliharaan itu waktunya satu tahun,” kata Bupati.
Ia pun menjanjikan akan mengecek ke lapangan dan melihat secara langsung kerusakan itu. Hanya saja, berdasarkan laporan sementara, bocor-bocor itu disebabkan dibagian atapnya kurang pembuangan air atau saluran paralon.
“Diatapnya itu kurang paralon saluran pembuangan air. Kalau hujan besar air tidak tertampung. Nah hal-hal itu yang mesti diperbaiki termasuk kerusakan lainnya. Saya juga sudah minta keterangan dari Kepala Disperindag terkait hal itu,” katanya.
Sebagaimana diberitakan, baru tujuh bulan diresmikan penggunaannya bangunan Pasar Rakyat Wanaraja, Garut bocor-bocor, dan saluran air di lantai dua tak berfungsi.
Bahkan, plafon atau atap bangunan disejumlah titik bolong-bolong karena tak tahan menahan air hujan lalu mengelupas dan jatuh. (Dindin Herdiana)***