Butuh Kerja Kolektif Majukan Masyarakat Sunda

SOSIAL14 views

BANDUNG,(KAPOL).-“Kami percaya, kontribusi kolektif merupakan salah satu kunci utama dalam memajukan masyarakat Sunda,” ujar Khodijah salah satu inisiator nonoman Sunda dalam acara bertema Membangun Urang Sunda, Membangun Indonesia digelar para nonoman Sunda, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Sabtu (3/6/2017) lalu.

Dalam kegiatan ini  Gubernur Jawa Barat, Dr. H. Ahmad Heryawan, Lc., M.Si  membuka sekaligus meresmikan peluncuran website ngaiung.id  yang bisa mewadahi potensi dan inisiatif anak muda menjadi prestasi yang dapat bermanfaat dan dinikmati masyarakat luas.

Acara ini diisi dengan gelar wicara 4 anak muda seperti Ibrahim Immadudin dari kelas Inspirasi, Asep Kambali pendiri Komunitas Historia Indonesia, Reza S Zaki dari Rumah Imperium dan Ing. M. Rijal AR. Sutadiredja, MBA , pendiri Cv Bang Zenk, digital marketing asal Tasikmalaya.

Menurut Rijal, pria kelahiran Tasikmalaya, lulusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung (Polban) pada tahun 2007, dan mendapatkan beasiswa pada program double degree di Hz University of Applied Science, Belanda di bidang Microsystem Technologi mengatakan, bahwa masa depan ada di tangan orang-orang yang menguasai teknologi menjadi solusi lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan.   

“Masa depan ada ditangan orang-orang yang menguasai tekhnologi dalam meningkatkan kesejahteraan serta solusi menciptakan lapangan kerja,” ujar Rijal.

Usai menyelesaikan pendidikannya di program MBA Institute Teknologi Bandung, ia menerapkan “rule of vital view”, bahwa sesungguhnya bila berfokus pada yang sedikit atau kecil ternyata benar-benar berpengaruh.

Lalu ia mengenalkan digital marketing kepada kelompok kecil berusia lanjut dengan harapan usia lanjut  bisa menguasai tekhnologi,  apalagi anak muda yang tidak memiliki kemampuan dan pendidikan rendah. 

“Pengenalan digital ini ditujukan kepada mereka yang lansia serta anak muda yang berpendidikan rendah dengan harapan mereka mampu mengembangkan teknologi,” ujarnya.

Selanjutnya, acara ngariung tersebut ditutup dengan buka bersama dan ramah tamah. Para inisiator nonoman Sunda, Khodijah, Ilman Dzikri dan Sri Izzati mengajak seluruh warga saling dukung, peduli dan saling bimbing untuk berkontribusi sehingga semakin banyak inisiatif dapat terlaksana dalam memajukan masyarakat Sunda. 

“Proses ngariung selalu bartahap, sekali akang-teteh ngariung maka tak ada jalan untuk kembali selain mendedikasikan karya untuk membangun Urang Sunda, dan Membangun Indonesia,” ujar Khodijah. (Erni Nur’aeni)***