LAKBOK, (KAPOL).-Antisipasi menjangkitnya virus flu burung di peternakan rakyat, Pemda Ciamis segera melakukan langkah nyatan
Salahsatunya dengan melakukan vaksinasi dan desinfeksi peternakan rakyat di Desa Sukanagara, Sadapaingan, Baregbeg dan Kalapasawit Kecamatan Lakbok Rabu (29/3/2017).
Sejumlah petugas Dinas Peternakan dan Perikanan kabupaten Ciamis terjun ke setiap ternak rakyat dan melakukan vaksinasi dan desinfeksi terhadap unggas.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Ikan, Kesmavet, Pengolahan dan Pemasaran Dinas Peternakan Ciamis, drh R Nugrahawati menyatakan, tingginya curah hujan di Ciamis membuat kandang ternak lembab dan basah, sehingga bisa menyebabkan hewan mudah stres, muncul mikroba termasuk munculnya virus flu burung.
“Makanya, sejak dini kami melakukan upaya pencegahan agar ternak rakyat tidak terserang virus flu burung,” katanya.
Kata Retty, virus flu burung memang berpotensi menyerang ternak di wilayah Lakbok dan sekitarnya. Tahun 2016 saja, ada laporan masyarakat yang unggasnya mati mendadak.
“Vaskinasi dan Desinfeksi ini merupakan prioritas utama Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Ciamis dalam pencegahan wabah Penyakit Flu Burung. Untuk sekarang ini, dari laporan masyarakat yang harus segera ditidaklanjuti terhadap kasus kematian unggas kita akan memberikan Vaksinasi dan Desinfeksi,” jelasnya.
Lanjutnya, Dinas Peternakan melakukan penyemprotan desifeksi unggas hanya ke peternak-peternak rakyat tidak ke sektor pengusaha.
“Karena peternak kecil tidak punya alat dan bahan desinfeksi, berbeda dengan pengusaha besar yang sudah maju tentu punya alat-alat lengkap pencegah penyakit unggas,” jelasnya.
Dikatakan Rety, seandainya ada kematian ternak mendadak itu dikarenakan gejala-gejala akibat perubahan cuaca extrim atau tetelo.
“Kalau ada kematian hewan ternak mati mendadak tolong segera lapor. Masyarakat di sini sudah sadar dengan gejala-gejala seperti itu. Kebanyakan kematian unggas di Kabupaten Ciamis Cuma terjaring penyakit tetelo saja bukan karena penyakit Flu Burung,” ucapnya.
Menurut Retty, para peternak rakyat benar-benar sangat membutuhkan sekali program vaskinasi dan desinfeksi ini, makanya program ini akan terus berlangsung karena sangat bermanfaat kepada Masyarakat.
Namun, lanjutnya, saat ini pihaknya masih terkendala dengan para petugas di lapangan. Untuk tenaga dokter hewan ada 4 orang di bantu dengan para petugas medis sebanyak 28 Orang.
“Pelaksanaan kegiatan ini juga di bantu dengan para tenaga Administrasi yang diperbantukan, dikarenakan tidak semua orang bisa melakukan vaksinasi dan desinfeksi, dulu mah sampai 40 petugas,” tandasnya.(Jujang)***