Ciloseh Darurat Bencana, Pemkot Ajukan Pembangunan TPT

KOTA TASIK31 views

MANGKUBUMI, (KAPOL),- Pemerintah Kota Tasikmalaya mengambil langkah sigap guna menyikapi persoalan dampak dari luapan air sungai Ciloseh yang mengakibatkan banjir di sejumlah titik dan pemukiman warga, khususnya di sekitar aliran Sungai Ciloseh yang terjadi hari Senin 11 Pebruari 2019.

Kepala Bidang SDA Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Sandi Lesmana ST, Jumat (15/02/2019) mengatakan, atas kondisi tersebut pihaknya telah mengajukan penanganan untuk status darurat bencana kepada wali kota Tasikmalaya dengan rencana membangun tembok penahan tanah (TPT) di beberapa ruas sungai Ciloseh.

Selain itu kata Sandi, pihaknya juga akan melayangkan surat usulan ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), agar sesegera mungkin melakukan pembangunan TPT yang panjangnya mencapai kurang lebih 500 meter dengan tersebar di sejumlah titik.

“Perlu diketahui, luapan air sungai ciloseh bisa seperti kemarin lantaran curah hujan yang turun pada saat itu sangat tinggi. Dari hasil laporan petugas kita, ketinggian curah hujannya mencapai 300 milimeter per detik,” katanya.

Sementara lanjut Sandi, ambang batas bencana saja pihaknya menetapkan besaran curah hujan maksimal 75 mili meter per detik.”Lebih dari ambang batas tersebut, ketika terjadi suatu hal yang tidak diinginkan, masuk dalam kategori bencana,”ujar sandi.

Menurutnya, yang menjadi persoalan di sekitar sungai Ciloseh saat ini, selain TPT dengan kondisi yang tidak memadai hingga dianggap cukup membahayakan keselamatan warga sekitar sungai.

“Untuk lokasi darurat semacam itu, salah satunya saat ini sedang ditangani oleh kita, lokasinya di Bobojong dengan dibuatkan kontruksi darurat. Sehingga minimal ketika terjadi hujan dengan curah cukup tinggi dapat menjadi penopang sementara,” imbuh Sandi.

Selain itu, lanjut dia, banyaknya bangunan yang berdiri di lahan sepadan sungai, selama ini cukup menyulitkan pemeliharaan, termasuk penanggulangan jika terjadi luapan seperti yang terjadi kemarin.

“Alhamdulillah tim dari BBWS sudah turun ke lapangan meninjau langsung lokasi yang diusulkan untuk penanggulangan darurat bencana,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut dia juga meminta, agar pemahaman masyarakat terhadap kejadian banjir harus lebih bijak. Karena kata dia, kejadian banjir kemarin, bukan berarti penanganan yang dilakukan pemerintah selama ini tidak membawa dampak perubahan atau manfaat.

“Ketika curah hujan yang turun dengan intensitasnya sangat tinggi seperti itu, bahkan melebihi ambang batas bencana, bukan berarti apa yang dilakukan pemerintah selama ini gagal,” ucapnya.

Bahkan kata dia, untuk di beberapa titik yang biasanya terjadi genangan saat hujan turun, sekarang tidak lagi.”Seperti di Jalan Apipah, Cihideung Balong, Nagarawangi, Jalan Jiwa Besar dan beberapa titik lainnya. Kita harap, guna meminimalisir hal yang tidak diinginkan, BBWS dapat segera melakukan pembangunan TPT di sejumlah titik yang akan kita segera usulkan,” katanya. (Asep MS).***