TARKI, (KAPOL).-Pemuda termasuk para pelajar merupakan kader-kader pemimpin bangsa. Oleh karena itu mereka harus memahami benar tentang kepemimpinan dan juga wawasan kebangsaan bela negara.
Ha itu diungkapkan Dandim 0611 Garut, Letkol Infanteri Asyraf Aziz, saat memberikan materi pada kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan dan Wawasan Kebangsaan Bela Negara terhadap ratusan siswa-siswi SMKN 1 Garut di Jalan Cimanuk Kecamatan Tarogong Kidul, Sabtu (12/1/2018).
“Pemberian pemahaman tentang kepemimpinan dan bela negara di sekolah memang sangat penting dan tepat dilaksanakan, terutama bagi siswa-siswi. Para pelajar ini termasuk pemuda yang tentunya merupakan kader-kader pemimpin bangsa,” ujar Asyraf.
Menurutnya, pengembangan jiwa kepemimpinan yang paling penting dalam satu organisasi atau suatu kegiatan adalah kepemimpinan atau leadership yaitu, kepemimpinan yang bersikap dalam menggerakan orang lain. Tanamkan jiwa kedisiplinan dalam segala kegiatan yang berkaitan dengan sekolah dan bekerja keras itu merupakan kunci utama sukses.
Yang lebih penting lagi, tuturnya, hindari hal-hal yang akan merugikan diri sendiri dan juga orang lain. Jika sudah memiliki sifat seperti itu, maka siswa bersangkutan niscya bisa menjadi pemimpin yang baik ke depannya.
Dandim yang baru bertugas di Garut sekitar satu bulan terakhir ini juga menerangkan, sifat kepemimpinan haruslah luwes. Jangan sampai interaksi antara pemimpin dan pengikut kurang dekat, bersifat diktator, tidak mau menerima saran dan pendapat pengikut, apalagi memerintahkan secara keras dan semena-mena. Semua sifat kurang baik itu harus dihindari karena hal itu akan menimbulkan image yang kurang baik di mata anak buah.
Proses terbentuknya jiwa kepemimpinan ada beberapa pendapat. Diaantaranya teori pembawaan atau keturunan, dan teori sosial atau pengaruh lingkungan,” kata Asyraf.
Sementara tipe kepemimpinan, tambahnya, dapat dikelompokan di antaranya kepemimpinan pribadi atau personal, kepemimpinan non personal, kepemimpinan otoriter, kepemimpinan demokrasi, kepemimpinan kebapaan atau paternalistic, dan kepemimpinan keagamaan.
Itu semua harus difahami oleh pemuda termasuk para pelajar agar bisa membedakan dan memilah mana yang pantas dan cocok untuk dirinya karena masing-masing kelompok memiliki kelebihan dan kekurangan.
Dalam kesempatan tersebut, Dandim juga menerangkan tentang sifat-sifat kepemimpinan yang memiliki cara-cara kurang baik seperti memimpin dengan menentukan tujuan sendiri.
Pemimpin seperti ini mempunyai ciri-ciri interaksi antara pemimpin dan pengikut kurang dekat, bersifat diktator, partisiasif pengikut kurang, tidak mau menerima saran dan pendapat pengikut dan sering memerintahkan secara keras dan semena mena.Dandim berpesan agar sifat pemimpin seperti ini dihindari.
Menurutnya, pelatihan Bela Negara bagi para pelajar dapat ditunjukkan dengan menjadi generasi muda yang berkualitas, sehingga berguna bagi nusa dan bangsa. Terwujudnya generasi muda berkualitas harus dimulai sejak awal atau dini dengan cara pelajar harus belajar dengan rajin, sehingga dapat meraih cita-citanya.
Apa yang diungkapkan Dandim saat memberikan materi, mendapatkan perhatian yang sangat antusias dari para pelajar. Tak heran kalau dalam season tanya jawab pun banyak pelajar yang berinteraksi secara langsung.
Selain Dandim 0611 Garut, dalam kegiatan tersebut hadir juga Danramil Tarogong, Kapten Inf Jaja beserta jajarannya. Sedangkan dari pihak SMKN 1 Garut diwakili Wakil Kepala Sekolah, Asep Paridadin, S. Pd.
Menurut Asep , pihaknya sangat berterima kasih kepada Kodim 0611 Garut beserta jajarannya yang telah mendukung kegiatan Latihan Kepemimpinan dan Bela Negara Kebangsaan yang diselenggarakan SMKN 1 Garut ini. Pihak sekolah mengharapkan silaturahmi dan kerja sama yang baik ini tetap dibina.
Asep menilai kegiatan ini sangat besar manfaatnya bagi para pelajar di sekolahnya karena pelajar merupakan generasi muda yang memiliki peran cukup strategis dalam ikut mendukung program Bela Negara yang saat ini tengah digalakkan pemerintah. Bela Negara dapat disatukan dengan kegiatan disekolah yakni LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan).
Diterangkannya, kegiatan ini sedikitnya diikuti oleh 800 pelajar SMKN 1 Garut sebagai peserta. Selain itu, ada juga 170 tenaga pengajar dan staf SMKN 1 Garut yang juga menjadi peserta dalam kegiatan ini.(Aep Hendy S)***