Deni Sagara Ajak Mahasiswa Merubah Jalan Pikir

SOSIAL12 views

JAKARTA, (KAPOL).- Persoalan bangsa ini akan selesai kalau desanya beres. Sebagai entitas kecil yang menopang entitas bangsa, desa harus di bangun dan dikembangkan. Jika desa maju, maka bangsa ini dua kali akan lebih maju, bahkan bisa lebih pesat.
Butuh energi baru untuk mewujudkan semua itu. Kata kuncinya ada di kalangan mahasiswa sebagai kaum intelektual muda mau merubah jalan pikir dari berbicara kota untuk bersama-sama turun ke desa untuk menyelesaikan persoalan di desa.

Hal itu terungkap dalam Dialog Kebangsaan Gotong royong Intelektual Dari Desa Untuk Indonesia yang diselenggaran di Universitas Paramadina Jakarta yang diselenggarakan oleh Serikat Mahasiswa Univeristas Paramadina Pada Senin (5/6/2017).

“Kami mengajak para kaum intelektual muda untuk “nyebur” turun ke desa, baik secara nyata atau pun gagasan mau memikirkan desa. Karena dengan selesainya persoalan desa maka selesai lah persoalan bangsa ini,” jelas Direktur Institut Sarjana Desa atau Institut Desa, (isdesa), Deni Ramdani Sagara.

Dalam kesempatan itu, Direktur isdesa diundang secara khusus oleh Serikat Mahasiswa Paramadina untuk menjadi pembicara utama dalam dialog kebangsaan yang dihadiri oleh kalangan aktifis kampus ternama tersebut.

Dialog kebangsaan sendiri dibuka secara khusu oleh Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Paramadina, Totok Soefijanto dan dihadiri oleh Direktur Pengembangan Mahasiswa Universitas Paramadina, Leonita K Syarif.

Jelas Deni, energi para elit bangsa saat ini lebih banyak dihabiskan dengan persoalan-persoalan di Jakarta yang isunya cenderung di buat-buat, saling hujat dan saling fitnah. Sama sekali tidak mau melihat secara nyata persoalan yang ada di desa.

Untuk itu, kaum kecil dari desa yang bukan sebagai tokoh besar bangsa, isdesa mencoba berusaha membangkitkan semangat kaum intelektual muda di kampus-kampus agar bangkit dan mau terjun membangun desa.

Karena saat ini dengan lahirnya Undang-undang desa, terjadi perubahan yang sangat signifikan di desa. Dimana desa memiliki ruang, memiliki uang, memiliki orang dan barang. Itu semua harus dikelola dengan baik agar tepat memberi manfaat besar bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.

“Itu semua butuh enegri baru dan kata kuncinya ada di mahasiswa atau sarjana yang dari sisi intelektul jauh lebih maju. Kami punya harapan mereka kembali ke desa. Terapkan semua ilmu yang dimilikinya di desa,” tegasnya.

Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Paramadina, Totok Soefijanto mengatakan, jika kota maju dan desa maju akan terjadi dua kali lonjakan kemajuan bangsa ini bahkan bisa lebih.

Apa yang dilakukan isdesa sangat tepat, bagaiman membangun desa oleh orang desanya sendiri. Karena desa memiliki kearifan lokal yang bisa disempurnakan dengan keilmuan para mahasiswa di kampus.

Totok berharap ke depan akan terjalin kerjasama yang baik antara isdesa dengan mahasiswa. Dimana dalam melakukan pengabdian kepada masuarakat bisa lebih kena dan sesuai dengan apa yang diharapkan di desa.

“Memang desa itu harus diberdayakan agar desa bisa mengembangkan dirinya sesuai dengan kearifan-kearifan yang ada di desa. Dan ketika desa maju maka energi bangsa untuk maju dua kalimlipat,” jelasnya. (Abdul Latif)***