Densus 88 Kembali Geledah Rumah di Garut

HUKUM34 views
Tim densus 88 anti teror kembali menggeledah rumah di garut.***


KARANGPAWITAN, (KAPOL).-
Tim Detasement Khusus (Densus) 88 Mabes Polri, kembali mendatangi dua rumah terduga teroris di dua tempat berbeda, Kamis (01/05/2017).

Yang pertama tim anti teror itu menggeledah rumah kontrakan pelaku bom bunuh diri Kampung Melayu Jakarta Timur, Ahmad Sukri di Kampung Cempaka RT 1/6, Kel. Lebakjaya, Kec. Karangpawitan, Kab. Garut.

Selanjutnya, tim Densus yang dibantu Puslabfor Polda Jabar dan Polres Garut itu bergerak menuju salah satu rumah yang masih merupakan keluarga terduga teroris di Kampung Paledang Suci, No. 38. RT 2/13, Kel. Suci Kaler, Kec. Karangpawitan.

Dari kedua rumah itu petugas Integrated Automated Fingerprint Identification System (Inafis) Mabes Polri membawa sejumlah barang bukti yang ada kaitanya dengan bom bunuh diri, di antaranya buku-buku jihad yang dimasukan ke dalam amplop besar.

Selain itu, Polisi juga mengamankan Iis, kakak kandung istri Ahmad Sukri. Wanita bercadar memakai pakaian gamis warna gelap itu terlihat digiring petugas masuk kendaraan menyusul suaminya, Heri yang sehari sebelumnya telah diamankan.

“Pami kang heri mah carogena Iis kamari sonteun tos asar dicandak ku Polisi, tapi duka dicandak kamana ayeuna oge teu acan uih keneh. Iis teh rakana istri Ahmad Sukri anu bunuh diri di Kampung Melayu.” kata Agus salah seorang warga yang ikut menyaksikan penggeledahan.

Agus menyebut, Heri asli warga Kampung Paledang Suci, dia tinggal bersama istrinya, Iis dan dua orang anaknya tinggal di rumah orang tua Heri, Agus Sopandi.

“Pami Iis mah duka urang mana. Da didieuna oge enggal keneh. Pami Heri mah asli urang dieu tukang ngajahit jaket sareng anggoan,” ujarnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun “KP”, petugas Densus 88 tiba di rumah kontrakan Ahmad Sukri pada Kamis (1/6/2017) dinihari setelah sholat subuh. Bahkan, akses jalan di radius sekitar 100 meter dari titik penggeledahan dijaga ketat Polisi dengan memasang police line.

Sejumlah wartawan pun baik dari media elektronik maupun cetak dilarang mendekat lokasi olah TKP termasuk warga. Ketatnya penjagaan dikeluhkan warga, karena aktivitas mereka merasa terganggu.

“Ari kamari-kamari mah barang-barang teh di luar, ari ayeuna dicandakan malihan bumi oge di pasang polise line. Aneh Polisi teh lain ti kamari keneh atuh digeledahna,” kata warga.

Belasan kendaraan milik anggota tim Densus 88, Petugas Inafis, termasuk truk dalmas dan anggota Polisi lainnya berjajar di sekitar rumah kontrakan yang menjadi titik penggeledahan.

Bahkan, dalam olah tempat kejadian perkara (TKP) tersebut, pihak Kepolisian telah menyiapkan sejumlah tukang bangunan untuk membongkar titik-titik yang dicurigai menyimpan bom. Namun, hal itu dibatalkan menyusul derasnya turun hujan di lokasi tersebut.

“Tadina abdi teh dipiwarang ngabongkar WC/Septi Tank. Tapi teu cios, duka kunaon alasanana mah panginteun hujan.” kata Maman salah seorang tukang bangunan.

Padahal, para tukang bangunan itu pun sempat membawa peralatan seperi linggis, pacul dan singkup. Olah TKP ini pun sempat menyita perhatian masyarakat. Mereka berbondong-bondong datang dari beberapa kampung hanya ingin melihat aktivitas di lokasi penggeledahan.

Sementara itu, Kapolres Garut, AKBP Novi Turangga, menjelaskan olah tempat kejadian perkara (TKP) ini ada kaitanya dengan peristiwa bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5/2017) lalu. Turangga menyebut, ada indikasi kuat bom tersebut dibuat atau diraciknya di rumah kontrakan tersebut.

“Ada beberapa barang yang dijadikan barang bukti usai olah TKP ini. Namun yang jelas ini ada kaitanya dengan bom bunuh diri di kampung melayu. Soal barang bukti yang dibawa itu detailnya harus dari Densus. Cuman ada indikasi bom itu dibuatnya dari sini.” kata Kapolres usai penggeledahan tersebut.

Terkait orang yang diamankan, Kapolres menyebut baru satu orang dan sampai saat ini masih dimintai keterangan sama pihak Densus. (Dindin Herdiana)***