SUKABUMI, (KAPOL).- Berbeda dengan warga Jampang yang mendeklarasikan diri mendukung Dedi Mulyadi maju di Pilgub Jabar. Di Ciracap Sukabumi malah mendapat curhatan nelayan.
Saat tiba di lokasi acara, Dedi langsung diundang masuk ke salah satu rumah yang sudah berkumpul para nelayan asal Ujung Genteng.
Mereka semua mengeluhkan soal musim paceklik sehingga tangkapan ikan tidak sebanding dengan biaya melaut.
“Di sini sedang musim paceklik Kang. Kami mohon maaf sampai datang kemari karena mendengar ada Akang mau hadir, sekalian saja kami sampaikan di sini. Kiranya, Kang Dedi ada solusi atas permasalahan yang kami hadapi,” kata Asep Jeka selaku Ketua Kelompok Nelayan Andalan Ujung Genteng Sukabumi.
Dedi pun mengiyakan dan menceritakan kalau di Purwakarta ada program asuransi pertanian. Sehingga penggantian operasional bertani diganti yang sama halnya ke nelayan.
“Saya itu di Purwakarta ada Asuransi Pertanian. Kalau untuk nelayan, bisa juga tuh ada Asuransi Nelayan. Artinya, saat tangkapan melimpah dan uang didapat, bisa digulirkan untuk preminya, sehingga saat musim paceklik. Kalau untuk Purwakarta mah dibayarkan di APBD,” ujar Dedi.
Dedi juga mengatakan, di daerah Ujung Genteng terdapat banyak komunitas nelayan. Maka program Asuransi Nelayan dapat digulirkan secara swadaya oleh para nelayan sendiri untuk mendorong kemandirian usaha yang sedang mereka jalankan.
“Secara dukungan alam Pantai Ujung Genteng juga memiliki eksotisme yang jika diolah tidak akan kalah oleh suasana pantai yang sudah mapan dijadikan tempat wisata,” katanya.
Karenanya Dedi mengusulkan agar Pantai Ujung Genteng dikelola oleh warga sekitar agar menjadi salah satu destinasi wisata andalan masyarakat Sukabumi. (Jani Noor)***
