KOTA, (KAPOL).- Kasus dugaan pelecehan seksual dengan korban siswa sekolah kembali terjadi di wilayah hukum Polres Garut. Kali ini 10 siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) diduga menjadi korban.
Kapolsek Garut Kota, Komisaris Ahmad Kustia, menyebutkan pihaknya telah mengamankan seorang pemuda berusia 21 tahun. Pemuda berinisial WG, warga Kampung Kamasan, Kelurahan Muarasanding, Kecamatan Garut Kota itu dilaporkan telah melakukan pelecehan terhadap sejumlah anak di bawah umur.
“WG kami amankan pada Senin (13/3/2017) malam dari rumahnya di kawasan Kelurahan Muarasanding. Hal itu kami lakukan setelah mendapat laporan dari sejumlah orang tua korban yang mengaku anaknya telah jadi korban pelecehan WG,” ujar Kustia, Selasa (14/3/2017).
Dikatakan Kustia, berdasarkan laporan sementara, ada sepuluh anak yang diduga telah menjadi korban pelecehan seksual WG. Seluruh korban berjenis kelamin laki-laki. Sebagian dari korban merupakan siswa SD dan sebagian lagi siswa SMP.
“Pelecehan seksual tersebut dilakukan sejak tahun 2016. Aksi tak terpuji itu dilakukan pelaku di pinggir sungai dan sebuah gubuk yang tak jauh dari rumahnya,” kata Kustia.
Diungkapkannya, sebelum melakukan perbuatan bejadnya, WG terlebih dahulu mengajak korban ke sebuah gubuk di dekat sungai. Di lokasi tersebut WG kemudian melancarakan aksinya, melecehkan para korbannya. Untuk mencegah agar korban tak memberi tahu apa yang telah dilakukannya, WG pun selalu mengancam para korbannya.
Dari sepuluh korban pelecehan, tutur Kustia, saat ini baru delapan yang dimintai keterangan. Kustia memperkirakan masih ada korban yang belum melapor karena merasa takut. Oleh karena itu Kustia mengimbu agar korban lainnya atau pihak keluarga korban segera melapor ke polisi.
Terkait motif pelaku melakukan pelecehan, diakui Kustia saat ini masih didalami oleh penyidik. Pelaku sendiri, dalam keterangannya mengaku tidak mengetahui jumlah pasti anak yang telah menjadi korban napsu bejadnya.
Lebih jauh Kustia mengatakan, untuk bisa mengungkap kasus ini, diperlukan adanya peran berbagai pihak termasuk warga. Karena menurutnya tak menutup kemungkinan jumlah korban lebih dari sepuluh orang akibat banyak yang takut untuk melapor.
Kustia juga berharap agar warga bisa memantau pergaulan anak-anaknya. Pasalnya yang menjadi incaran tak hanya anak perempuan tapi banyak pula anak laki-laki yang menjadi korban pelecehan seksual akibat adanya penyimpangan perilaku pelaku.
“Kini kasus ini sudah kami limpahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Garut. Pelaku pun kini sudah ditahan di sel tahanan Mapolres Garut untuk menjalani proses pemeriksaan,” ucap Kustia.(Aep Hendy S)***