INDIHIANG, (KAPOL).-
Sepasang suami istri terpaksa digelandang ke Mako Polres Tasikmalaya oleh Jajaran SatSabhara sedang berada didalam kamar hotel kelas melati pada siang hari.
Di mana orang lain melaksanakan puasa ramadan. Sepasang yang mengaku suami istri itu tidak bisa menunjukakn identitas saat terjaring operasi penyakit masyarakat, Kamis (9/6/2016) siang sekitar pukul 13.00 wib.
Pengakuan D (26) dirinya saat itu memang berada di hotel Merdeka Kota Tasikmalaya bersama suaminya DA (30). Dirinya bersama suami sedang ada masalah hubungan suami istrinya yang mulai tidak ada kecocokan dalam rumah tangga dan dibicarakan di hotel. Padahal usia pernikahan pasangan itu baru satu tahun.
“Usai sahur saya bersama suami masuk ke hotel kelas melati untuk membicarakan percekcokannya. Namun malah terjaring razia. Baru satu tahun pernikahan dengan suami DA dan menemukan ketidakcocokan,” katanya.
Diakuinya, dirinya menikah pada 5 mei 2015 dengan status janda ketemu duda. Menurut D yang tinggal di rumah suaminya di kawasan Padayungan Kota Tasikmalaya. Dirinya sudah tidak tahan dengan kelakuan suaminya sehingga dirinya sempat kabur dan tinggal di rumah adiknya di kawasan Paseh Kelurahan Tugujaya Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya hingga 5 hari. “Saat itu, suaminya mengajak dirinya ke hotel untuk membicarakan masalah rumah tangganya, namun malah terjaring razia,” katanya.
Sementara Kasat Sabhara Polres Tasikmalaya Kota AKP Dani Parastya mengatakan, dalam gelar operasi ini selain mengamankan pasangan yang ngamar siang bolong di bulan puasa juga melakukan razia warung nasi yang berjualan di kawasan Cilembang Kota Tasikmalaya.
Pedagang serta pembeli yang terjaring digelandang ke Mako dan kemudian diberikan pembinaan untuk tidak mengulanginya. Sementara sepasang yang diduga mesum diberikan pembinaan untuk menghargai umat muslim yang sedang berpuasa dengan tidak menginap dihotel Pedagang serta pembeli yang terjaring digelandang ke Mako dan kemudian diberikan pembinaan untuk tidak mengulanginya.
Sementara sepasang yang diduga mesum diberikan pembinaan untuk menghargai umat muslim yang sedang berpuasa dengan tidak menginap dihotel tanpa membawa identitas. Setelah menunjukan surat nikah kepada petugas mereka dipulangkan. (Erwin RW).