Di Kab Tasik, Vaksinasi Difteri Massal Wajib Dilakukan

SOSIAL15 views

 

SINGAPARNA, (KAPOL).-Pemberian vaksin anti penyakit difteri atau yang dalam bahasa medis disebut ORI (outbreak response immunization) di Kabupaten Tasikmalaya harus dilakukan terhadap seluruh masyarakat.

Hal ini setelah melihat temuan kasus menyebarnya wabah difteri di 3 kecamatan berbeda, dengan jumlah total penderita positif sebanyak 7 orang.

Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Atang Sumardi mengatakan, pihaknya telah melaporkan kejadian luar biasa (KLB) difteri di kabupaten Tasikmalaya kepada Kementria Kesehatan (Kemenkes) RI.

Hasilnya ada keputusan untuk dilakukannya ORI di seluruh wilayah Kabupaten Tasikmalaya. Upaya dilakukan guna mencegah penularan lebih banyak lagi masyarakat yang terkena wabah difteri. Sebab penularannya begitu cepat dengan media udara, terutama bila ada interaksi langsung dengan penderita.

“Kita akan melakukan ORI se-Kabupaten Tasikmalaya. Itu mungkin di akhir bulan ini. Karena harus menunggu droping logistis dari Kemenkes, katanya tanggal 20 ini akan didrop,” ujar Atang, Rabu (17/1/2017).

Saat ini dikatakan Atang, ketersedian vaksin difteri di Kabupaten Tasikmalaya memang ada. Akan tetapi dengan jumlah yang sangat terbatas dan tidak akan mencukupi seluruh masyarakat.

Untuk jenis ORI yakni 1-5 tahun berupa vaksin DPT, 5-7 tahun vaksin DT, 7-19 tahun berupa vaksin TD. Untuk sistem ORI yang dilakukan seperti imunisasi yang sudah biasa dilakukan, baik di posyandu maupun ke sekolah-sekolah dengan pekan imunisasi serentak.

Sementara itu Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Uus Sukmara, yang datang langsung ke Kabupaten Tasikmalaya guna membahas persoalan wabah difteri mengatakan, jika wabah penyakit difteri ini bukan hanya terjadi di Kabupaten Tasikmalaya, tetapi di 16 kota/kabupaten lainnya seperti di Bogor, Bekasi dan Garut dengan jumlah yang cukup besar.

Kini pihaknya mengupayakan vaksinasi masal di seluruh wilayah yang terkena wabah, melihat penyebarannya yang terjadi begitu cepat.

“Kita dengan Kementrian Kesehatan sudah memutuskan ada imunisaai masal. Kita sedang mmnyiapkan vaksin dan jumlah sasaran. Jadi setelah ada vaksin tinggal penjadwalan,” ujar dia. (Aris Mohamad F)***