TASIKMALAYA, (KAPOL).- Pendiri Institut Desa (Isdesa) Deni R Sagara mengajak para pemuda di desa untuk berkarya mengolah sumberdaya alam yang ada di desa. Para pemuda tidak hanya bekerja, tetapi harus mampu membuat karya nyata agar daerah mengalami lonjakan yang luar biasa dan masyarakat desa bisa sejahtera.
Dulu, para pemuda menyamakan pandangan dan pola pikir bersama bagaimana kaum muda dari berbagai daerah bisa bersatu. Dan lahirlah sumpah pemuda yang menjadi ruh perjuangan kaum muda untuk lepas dari penjajahan. Dan kini saatnya para pemuda kebali menyamakan pandangan untuk membangun dan membuat karya nyata untuk kemajuan bangsa dan negara.
“Di hari sumpah pemuda ini, mari kita semua kaum muda berikrar kembali untuk berkarya bagi kemajuan daerah dan bangsa, sehingga Indonesia bisa tumbuh menjadi negara maju,” kata Deni kemarin.
Jelas dia, para pemuda tidak cukup hanya bekerja saja, tetapi harus mampu melahirkan karya nyata. Mengingat kalau hanya kerja, posisinya hanya menjadi pekerja saja dan bekerja di pihak lain.
Jika ini terjadi maka bangsa ini selama nya akan menjadi bangsa pekerja. Kondisi ini jelas mengingkari gerakan sumpah pemuda yang di dengungkan dulu. Karena posisinya tidak beranjak masih saja sebagai bangsa pekerja.
Deni mengakui, dari sisi kualitas hasil produk bangsa ini sudah jauh lebih berkualitas. Banyak yang mampu bersaing dengan bangsa lain. Hanya saja kualitas tersebut belum bisa diwujudkan dalam sebuah karya yang bisa diakui dunia internasional.
“Jadi saatnya kaum muda di daerah bahu membahu membangun karya nyata untuk kemajuan daerah. Kalau saja satu daerah ada satu pemuda yang berkarya, maka negara ini akan mengalami lonjakan kemajuan yang pesat” ujarnya.
Ia meminta kaum muda jangan puas menjadi pekerja atau puas dengan bekerja di pihak orang lain. Jika ini terjadi bangsa ini tidak mengalami lonjakan kemajuan dari masa penjajahan lalu, terus terusan menjadi bangsa pekerja.
Bonus demografi yang di miliki bangsa Indonesia ini terang dia harus bisa dimanfaatkan oleh kalangan pemuda untuk bersama sama membangun karya nyata. Dan satu sama lain saling menguatkan dan saling membesarkan untuk kemajuan daerah. Sumpah pemuda tidak hanya diperingati dengan cara upacara saja tetapi harus dimaknai dengan karya nyata. (Abdul Latif)***