CIPEDES, (KAPOL).-
Bakal Calon Wali Kota Tasikmalaya yang juga Aktor Nasional, Dicky Chandra beberkan alasan mundur saat menjadi Wakil Bupati Garut tahun 2011 silam.
Ia merasa mengundurkan diri bukan suatu hal yang buruk karena ketika ada suatu hal yang bertentangan dengan nurani dan posisi dia dibawah tekanan yang atas, ia lebih memilih mundur.
Contoh, ungkapnya, jauh sebelum terjun di politik, Dicky Chandra menjadi pemain sinetron “lorong waktu”. Dia harus melakukan adegan yang tak patut sehingga memilih tidak melanjutkan syuting.
Begitupun saat menjadi Wakil Bupatinya Aceng Fikri, suami dari Rani Permata Sari ini memilih mundur dengan alasan yang begitu prinsip menurut nurani Dicky.
“Gak etis kalau diungkap disini (media),” ucapnya saat talk show menuju Bale Kota bersama Priangan TV, Jum’at (20/5/2016).
Menurut Dicky, Bupati Sukapura, Raden Jaya Anggadipa atau disebut Wiradadaha ke-8 lebih memilih melepas jabatannya saat tidak setuju perintah Kolonial Hindia Belanda dalam menanam nila.
Perintah tersebut kalau dilaksanakan akan menyengsarakan rakyat Sukapura karena penanaman pohon nila harus diatas sawah-sawah milik rakyat.
Maka, tuturnya, mundur lebih terhormat daripada harus mengikuti sesuatu hal yang dampaknya merugikan masyarakat.
“Jadi alasan mundur saya seperti itu. Cuma saya tidak bisa ungkap disini. Yang jelas saya akan berpegang teguh pada Hadis Rasul tidak akan meminta kepemimpinan,” kata Dicky.
Dicky pun siap menerima kenyataan dalam perhelatan Pilkada Kota Tasikmalaya 2017 ini kalau tidak sampai menjadi kandidat. Ataupun kalau ditakdirkan menang atau kalah sekalipun karena segala hal pasti terbaik buat dia. (Jani Noor)