TAWANG, (KAPOL).-
Arah koalisi maupun penentuan Z1 dan Z2 selalu mempertimbangkan hasil jasa lembaga survei. Misal Kaolisi Perubahan yang untuk menentukan siapa yang akan diusung masih menunggu hasil survei. Begitupun petahana Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman selalu berkaidah pada survei. Termasuk kandidat lain sehingga sadar diri lebih memilih rebutan posisi Z2.
Meski demikian, lain hal bagi Dicky Chandra. Kandidat ini justru tidak menggunakan atau memakai jasa lembaga survei karena punya cara tersendiri.
Dicky lebih memilih melihat langsung kondisi masyarakat secara nyata untuk jadi acuan melihat peluang dia di Pilkada 2017.
“Saya tidak menyewa atau ngontrak lembaga survei manapaun. Survei saya dengan cara saya sendiri,” kata Dicky, Kamis (16/6/2016).
Menurut artis yang juga mantan Wakil Bupati Garut “teureuh” Sukapura ini kenapa terjun langsung ke masyarakat karena ingin memiliki Rencana Pembangunan hasil karya sendiri. Ia tidak mau kopi paste soal arah pembangunan kedepan karena sudah jadi rahasia umum, rata-rata kopi paste.
“Memang ada acuan global yaitu rencana jangka panjang yang disinkronkan dengan rencana nasional. Namun perlu ketepatan sehingga apa yang akan dikerjakan betul diinginkan masyarakat,” ujarnya.
Dicky pun tak masalah jika akhirnya tidak bisa tampil di Pilkada karena tidak ada partai yang mengusung. Hal itu suatu kebahagiaan bersama karena mungkin Allah SWT berkehendak lain.
“Ya kalau jadi tampil terus menang juga itu sudah jadi ketetapan Allah SWT. Saya mah mengalir saja,” ucapnya. (Jani Noor)