TASIKMALAYA, (KAPOL).-
Penyandang kemampuan yang berbeda atau kaum disabilitas memiliki kesempatan yang sama lebarnya untuk mendapatkan pekerjaan di dunia industri, demi meningkatkan kesejahteraannya. Sayangnya, hal ini masih belum tersosialisasikan dengan baik di lini terkait.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Tasikmalaya Teguh Suryaman membenarkan hal tersebut, padahal sebagai pihak penyedia lapangan kerja pihaknya siap menerima SDM dari kalangan different abilities (difabel). “Selama mereka memiliki kompetensi dan skill khusus yang memadai dan sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan dunia usaha atau ndustri, ya kenapa tidak?”, tegas dia, Rabu (24/8/2016).
Terlebih di eranya Perdagangan Bebas ASEAN, yang juga membuka pintu tenaga kerja asing, menurutnya kaum difabel bisa lebih diprioritaskan sebagai tenaga lokal. Tinggal penguatan kapasitas demi memperbaiki kualitas kerja itu sendiri.
Teguh mejelaskan, Tasikmalaya yang bukan merupakan pusat industri, menjadi salah satu alasan rendahnya terserap angka pekerja dari kaum difabel. “Sampai sekarang memang untuk di industri Tasik, ya kita belum ada laporan resmi sejauh mana yang telah mempekerjakan difabel. Tapi untuk di toko-toko dan department store, ini sudah ada beberapa,” ujarnya.
Menurut dia, difabel di dunia kerja bisa diwadahi dalam bagian atau divisi tertentu, seperti misalnya administrasi, atau packaging. “Ya sekarang tinggal dari difabel sendiri membekali keterampilan-keterampilan itu, agar bisa memanfaatkan rekrutmen khusus,” katanya.
Teguh juga menambahkan, di Kota Tasik sendiri empati dan tanggungjawab perusahaan sudah semakin tumbuh. Misalnya, ketika pekerja mendapatkan kecelakan kerja, tidak lantas di PHK. “Kembali dipekerjakan, hanya berbeda divisi, kalau yang seperti ini pernah ada laporan ke kami,” pungkas dia. Isu ketenagakerjaan difabel, menurutnya perlu ada komitmen seluruh pihak demi terpenuhinya hak tersebut.
Pun kini, sebetulnya di ranah internet pun telah ada platform bernama Kerjabilitas.com, yang menyediakan layanan pencari kerja bagi kaum difabel. (Astri Puspitasari)***