Dinding SMPN 1 Singaparna Jebol, 11 Ruang Kelas Terendam Banjir

KAB. TASIK89 views

SINGAPARNA, (KAPOL).-Hujan deras yang mengguyur kawasan Singaparna Jumat (12/4/2019) sore hingga malam dan diduga penyempitan saluran drainase di kawasan pasar Singaparna menyebabkan tembok SMPN 1 Singaparna jebol sepanjang 30 meter.

Dampaknya, sebanyak 11 ruangan kelas berikut ruang guru dan ruang praktek prakarya, ruang kesenian serta rumah penjaga sekolah terendam air bercampur lumpur setinggi lutut orang dewasa.

Pada musibah tersebut, selain merusak sarana pembelajaran seperti buku-buku, sound sistem, alat kesenian, juga ruang belajar dan ruang guru kotor oleh lumpur pekat dari limbah pasar.

“Kejadian sekitar magrib dan parahnya memasuki Isya. Beruntung kami mendapat bantuan dari Damkar, BPBD dan relawan membersihkan ruangan yang terendam banjir dan lumpur alakadarnya karena saat itu malam hari,”ucap Wakasek Humas SMP 1 Singaparna Hj. Rima Hanawati, S.Pd, M.Pd, Sabtu (13/4/2019) pagi di sela meninjau dampak banjir.

Ditanya kerugian materil, Rima mengungkapkan saat itu pihak sekolah dan komite masih terus melakukan pendataan barang serta sarana sekolah yang rusak.

Meski sekolah alami musibah, namun Rima memastikan kegiatan belajar Senin (hari ini) berjalan seperti biasa.
“Ya, kami pastikan KBM tak akan terganggu meski dengan kondisi seperti ini. Artinya semaksimal mungkin siswa tetap harus belajar,” katanya.

Di tempat sama Ketua Komite SMPN 1 Singaparna H. Uu Rifai menegaskan, dengan kondisi terdampak banjir ini, komite tetap menyarankan kepada pihak sekolah, kegiatan belajar mengajar siswa jangan sampai terganggu. Apalagi ucap dia, siswa kelas sembilan dalam waktu dekat ini bakal menjalani UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer).

Ditanya langkah selanjutnya, baik Rima sebagai pihak sekolah maupun Uu Rifai mewakili wali murid bakal membuat laporan sekaligus proposal kepada pihak terkait atas musibah tersebut untuk segera mendapatkan penanganan bantuan.

Selain itu, pihaknya juga bakal memusyawarahkan dengan wali murid agar secepatnya mendapat solusi terbaik.
“Langkah yang paling urgen adalah membangun kembali tembok yang jebol itu. Karena kalau tak segera diperbaiki atau dibangun kembali, sangat berpotensi musibah terulang kembali jika hujan deras seperti kemarin. Juga faktor keamanan yang rawan pencurian. Kami sangat berharap ada perhatian serius dari pihak terkait atas musibah ini,” kata Rima dihamini Uu Rifai.(Teguh Arifianto).***