SINGAPARNA, (KAPOL).-
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Tasikmalaya menggelar acara lomba Kaulinan Urang Lembur (Kaulem) di halaman Setda Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (02/05/2016).
Acara yang berlangsung sejak pagi itu diikuti oleh perwakilan dari masing-masing kecamatan yang ada di Kabupaten Tasikmalaya.
Acara yang digagas Disbudpar itu tidak sepenuhnya mendapat reaksi positif dari berbagai kalangan. Ketua Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) Kabupaten Tasikmalaya, Asep Zamzam Noor mengatakan selama ini Disbudpar hanya sibuk menggelar hajat yang berbentuk seremonial.
“Tapi esensi dari konsep pemberdayaan dan pengembangan destinasi wisata di Kabupaten Tasikmalaya ini tidak ada,” kata Asep, Kamis (02/06/2016) siang.
Padahal, kata Asep, tugas dan fungsi utama Disbudpar itu ada pada konsep pengembangan dan pemberdayaan destinasi wisata. Di Kabupaten Tasikmalaya ini, lanjut Asep, ada banyak potensi wisata yang belum mendapatkan sentuhan sama sekali dari dinas tersebut.
Ironisnya, kata Asep, saat masyarakat di daerah memiliki gairah cukup tinggi untuk mengembangkan potensi wisata, selalu berdalih terkendala anggaran.
“Seharusnya ini disambut baik oleh Disbudpar. Jangan dulu berbicara soal keterbatasan anggaran. Itu kan bisa dijemput dan diusahakan,” lanjut Asep.
Sementara itu, Kadisbudpar Kabupaten Tasikmalaya, Najmudin Aziz menampik hal tersebut. Agenda lomba Kulem ini bukan semata-mata seremonial. Acara tersebut, kata Aziz, untuk menghidupkan permainan lokal yang hari ini sudah ditinggalkan oleh anak-anak, khususnya di daerah perkotaan.
“Kita berusaha untuk menghidupkan kembali permainan-permainan tradisional yang ada di daerah agar lebih dikenal masyarakat,” kata Aziz. (Imam Mudofar)