Disdik Sumedang, Pulihkan Psikologis Korban Asusila

EDUKASI9 views

SUMEDANG, (KAPOL).- Dinas Pendidkan (Disdik) Kabupaten Sumedang akan menjamin, korban sodomi yang juga siswa sebuah SD di wilayah Sumedang Utara, akan tetap bersekolah dan menjalankan proses belajar dengan baik.

Disdik, melalui pihak sekolah akan menurunkan ahli konseling agar bisa membantu pemulihan psikologis korban.

“Kita sudah koordinasikan dengan pihak sekolah agar korban (sodomi) didampingi. Ditekankan juga anak -anak tetap bisa sekolah. Jangan sampai mereka (korban) putus sekolah, karena merasa malu atau tertekan mentalnya,” ujar Sekdis Pendidikan Kabupaten Sumedang, Unep Hidayat, Rabu (21/2).

Pihak Disdik, mengutuk perbuatan pelaku pada kejadian ini. Karena dinilai perbuatan tersebut sangat keji. Disamping juga mencoreng nama baik kabupaten Sumedang.

“Kami apresiasi kepada aparat yang dengan sigap mengamankan pelaku dengan cepat. Pelaku harus dihukum yang berat karena sudah merusak generasi. Bukan hanya jiwanya tapi mental dan bathin korban,” ungkapnya.

Dengan kejadian itu, kata dia, pihak Disdik langsung mengambil langkah-langkah, seperti langsung mengumpulkan para kepala sekolah, untuk diberikan pengarahan agar meningkatkan perlindungan dan pengawasan serta bimbingan pada siswa sekolah dasar baik di lingkungan maupun di luar sekolah.

Kemudian pihak Disdik juga sudah meminta psikolog untuk mengecek kejiwaan para korban asusila tersebut.

“Kami berkewajiban membantu menangani trauma anak -anak. Walau bagaimanapun itu tugas lingkungan pendidikan. Dan mudah-mudahanan mental dan semnagat anak anak tidak terpukul,” ujarnya.

Ia juga menekankan, antara orang tua dan guru harus saling bekerjasama menjaga anak-anak.

Kewajiban menjaga anak-anak bukan hanya tugas guru melainkan orang tua. Karena secara waktu, orang tua kebih dominan daripada guru yang memiliki waktu terbatas, hanya di sekolah.

Ia juga sudah koordinasi dengan pihak sekolah agar korban diberikan kelonggaran. Agar tidak terlalu dalam ketertekanan.

“Yang jelas sekolah harus menjamin, anak harus tetep sekolah kalau perlu diberlakukan khusus dengan diberikan bimbingan sanpai ke rumah,” ucapnya.

Terpisah Skretaris Komisi C DPRD Sumedang, Dadang Romansyah menyatakan prihatin atas adanya kejadian tindakan asusila yang terjadi pada anak di bawah umur.

Ia menyebutkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memberikan perlindungan pada korban. Termasuk menghilangkan trauma yang dialami korban.

“Semua pihak perlu lebih waspada lagi. Ini kejadian yang paling memprihatinkan karena korbannya anak-anak,” ungkapnya.

Dadang juga menyampaikan bersiap membantu disdik untuk mengupayakan pemulihan psikis korban.

“Tugas kita memang harus mengembalikan mental korban. Kita koordinasikan nanti baik dengan dinas pendidikan, perlindungan anak bahkan para psikolog,”ucapnya. (Nanang Sutisna)***