Dongkrak Kesejahteraan Petani dan Peternak, Resolusi Mekkah Dibuat

EKBIS, KOTA TASIK344 views

TASIKMALAYA, (KAPOL).- Tokoh Pemuda pembaharu Tasikmalaya dan pegiat ekonomi kerakyatan Kabupaten Tasikmalaya membuat resolusi Mekkah dalam upaya memberdayakan dan menopang pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah.

Resolusi Mekkah tersebut buah diskusi yang dilakukan Tokoh Muda Tasikmalaya. H Aang dan rekan pemuda lainnya bersama pegiat Ekonomi Kerakyatan, Ketua Institute For Study Economic Cosiety (ISEC), Eet Riswana yang kebetulan bertemu di Tanah Suci saat melaksanakan Umroh baru-baru ini.

Saat berada di negara yang diberkati oleh Allah itu, para pemuda melihat peluang yang sangat besar dalam menumbuhkan ekonomi rakyat di Indonesia khususnya di Kabupaten Tasikmalaya. Di mana peluang itu ada pada pelaksanaan ibadah haji dan umroh.

Dalam setahun jutaan umat di dunia melaksanakan ibadah haji dan umroh. Jika saja para petani di Indonesia khususnya di Tasikmalaya bisa dilibatkan secara nyata dalam pemenuhan pangan jemaah haji dan umroh, jelas tarap hidup para petani akan meningkat tajam.
Ketua ISEC, Eet Riswana menyebutkan, berkunjungnya Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud ke Indonesia bisa dimaknai, jika sang Raja membuka peluang yang sangat besar untuk menjalin hubungan ekoniomi masyarakat Indonesia dengan Arab Saudi.
Dan peluangnya sangat besar. Indonesia sebagai negara Agraris yang memiliki sumber daya alam yang melimpah bisa memasok kebutuhan pangan jemaah haji seluruh dunia atau khusus untuk jemaah haji Indonesia dan itu kata dia sangat mungkin.
“Bayangkan saja, kalau seandainya pangan untuk jemaah haji dan umroh di pasok oleh petani Kabupaten Tasikmalaya, maka dalam waktu dekat ini para petani akan sejahtera. Karena memiliki pasar yang jelas,” kata Eet Jumat (10/3/2017).
Belum lagi, di bidang peternakan. Jelasnya semua jemaah haji asal Indonesia pasti menyembelih hewan qurban atau Dam saat melaksanakan ibadah haji. Jika saja kebutuhan untuk Dam tersebut dipenuhi oleh peternak asal Kabupaten Tasikmalaya, maka dalam satu tahun setidaknya dibutuhkan 200 ribu ekor domba untuk disembelih jemaah haji di Mekah.
“Ini peluang yang sangat besar, dalam menumbuhkan ekonimi dan kesejahteraan masyarakat petani dan peternak di Indonesia khususnya di Kabupaten Tasikmalaya,” jelasnya.
Melihat potensi ini, maka sebagai perwakilan pemuda Pembaharu Tasikmalaya dan ISEC membuat sebuah Resolusi Mekkah yang ditandatangani oleh keduanya sebagai awal pergerakan dalam upaya mensejahterakan masyarakat.
Salah satu isi Resolusi Mekkah tersebut antara lain. Bahwa terkandungnya nilai nilai ekonomi yang sangat tinggi di dalam pelaksanaan Haji dan Umroh adalah sumberdaya penting untuk mewujudkan kesejahteraan bersama.
Bahwa petani dan peternak Indonesia sudah seharusnya menyediakan sumber pangan untuk kebutuhan Haji dan Umroh khususnya jamaah haji Indonesia, Dam dan Qurban yang berasal dari peternakan rakyat di pedesaan Indonesia.
Bahwa sudah seharusnya pemerintah secara khusus membangun infrastrukur yang berkaitan dengan kebutuhan pangan dan ternak untuk kebutuhan haji dan umroh.
Bahwa sudah seharusnya Alim ulama dan akademisi menyampaikan dasar hukum Islam dan naskah akademik yang mewajibkan hukumnya penggunaan pangan dan ternak di dalam pelaksanaan haji dan umroh.

Eet berharap Resolusi Mekkah ini bisa membangun sebuah tatanan yang baik dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani dan peternak di Indonesia khusunya di Kabupaten Tasikmalaya.(Abdul Latif)***