TASIKMALAYA, (KAPOL).- Meski cabang olahraga Muaythai baru tumbuh berkembang di Kabupaten Tasikmalaya, akan tetapi para atletnya sudah membuktikan jika mereka bisa menyabet prestasi.
Terbukti ketika mengikuti Babak Kualifikasi (BK) Porda Jawa Barat pada cabor Muaythai di Kabupaten Subang pada 14-17 Desember 2017 kemarin.
Dua atlet Muaythai perempuan asal Kabupaten Tasikmalaya berhasil menyabet emas. Keduanya yakni Nurmala dikelas 57 Kg putri dan Vania dikelas 63 Kg putri.
Disamping itu dua atlet muaythai perempuan lainya yakni Sinta merebut Perak dikelas 60 Kg putri dan Palda Pramesti menyabet Perunggu dikelas 65 Kg putri.
Maka secara otomatis mereka pun bakal masuk ke Porda Jawa Barat pada Cabor Muaythai yang bakal di gelar bulan Oktober 2018 di Bogor. Selain itu ada juga Ade Rivaldi dan Aulian, atlet muaythai kabupaten Tasikmalaya yang juga lolos ke 8 besar Porda Jabar.
Sementara Hilam Yanuar dan Acep belum berkesempatan menunjukan kemampuan mereka di Porda Jabar, karena gagal di babak kualifikasi.
“Alhamdulilah kemarin kita bisa menyabet 2 medali emas, 1 perak dan 1 perunggu di Babak Kualifikasi Porda Jabar. Mudah-mudahan ini jadi motivasi lebih baik lagi pada saatnya nanti di ajang Porda Jabar di Bogor,” jelas Pelatih Muaythai Kabupaten Tasikmalaya, Dindin Supriatna, Selasa (2/1/2017)
Didampingi Assisten pelatih, Adi Septian Nugraha dan Feriwan Triono, Dindin mengatakan msejauh ini dirasakan perhatian pada cabang olah raga muaytai memang masih minim.
Selain tidak adanya sarana dan prasarana memadai untuk latihan, juga dorongan berupa anggaran ketika hendak berlaga di kejuaraan masih minim. Selama ini untuk latihan mereka meminjam gedung Ukhuah Singaparna setiap hari Selsa dan Sabtu.
Meski begitu, pihaknya tidak patah semangat dalam merebut prestasi. Terbukti dengan berhasilnya merebut sejumlah medali pada Babak Kualifikasi Porda Jabar. Untuk kedepannya, maka ia berharap jika perhatian pemerintah daerah dan KONI lebih bisa optimal. Sisa waktu 10 bulan kedepan harus dimanfaatkan untuk latihan dan menguatkan skill para atlet muaythai.
“Belum ada perhatian nyata. Bahkan untuk kebuhan para atlet harus mengeluarkan dari kocek pengurus. Seperti dari Kang Dani Eryano dan Fikri, yang selalu mensuport keperluan kita,” jelas dia.
Sementara itu Ketua KONI kabupaten Tasikmalaya Saegul Hidayat mengakui jika selama ini perhatian terhadap Cabang olah raga muaythai belum maksimal dan masih alakadarnya. Akan tetapi itu bukan hanya pada cabor muaythai saja, tetapi pada cabor yang lainnya.
Hal itu dikarenakan masih minimnya anggaran yang diterima KONI dari Pemkab Tasikmalaya. Meski begitu ia berharap para atlet tidak patah semangat dan bisa mandiri. Salah satunya dengan mencari sumber pembiayaan lain yang halal.
“Kami sangat mengapresiasi atas prestasi cabor Muaythai. Kami berharap bisa lebih ditingkatkan di Porda Jabar nanti. Untuk perhatian memang diakui baru seperti Itu adanya, tapi kami akan berusaha maksimal nanti di Porda,” jelas dia. (Imam Mudofar)***