Dua Siswa SMAN 3 Tasik Lolos Belajar Langsung Bahasa Jerman di Jerman

EDUKASI137 views

TASIKMALAYA, (KAPOL).- Sebanyak 2 orang siswa SMAN 3 Tasikmalaya lolos dalam ujian Goethe Zertifikat A2 Fit in Deutsch-Prufung, yaitu Putri Fauziyah dan M. Ressa Pahlevi.

Kedua siswa/siswi ini akan menimba ilmu langsung di Jerman dalam program Sommerjugendkurs selama 3 pekan, yang merupakan pengembangan program mitra sekolah PASCH.

Kepala SMAN 3 Tasikmalaya, Drs. Anda Sujana, M.Pd. saat ditemui “KP” di sekolahnya, Senin (1/4/2019) mengatakan bahwa SMAN 3 Tasikmalaya termasuk salahsatu SMA PASCH dari 5 SMA di Jawa Barat, bersama SMAN 7 Bandung, SMA PGII Bandung, SMA Dwiwarna, dan SMA Madania Bogor. Seluruhnya di Indonesia ada 28 sekolah PASCH dari lebih kurang 13.000 sekolah.

Dijelaskannya, program PASCH tersebut merupakan fasilitas yang disediakan Pemerintah Jerman bagi anak-anak di Indonesia untuk belajar Bahasa Jerman. Selain siswa, guru pun dilatih selama 3 bulan untuk belajar langsung di Jerman yang berlangsung setiap tahun.

Setiap tahunnya, pada pengujung pembelajaran akan dilakukan pengujian Goethe Zertifikat A1 dan A2 Fit in Deutch.

Adapun ujian Goethe Zertifikat kali ini dilakukan pada Jumat (29/3/2019) dan Sabtu (30/3/2019) lalu di SMAN 3 Tasikmalaya. Pada kesempatan itu turut datang langsung penguji dari Goethe Institut serta dihadiri dari unsur Dinas Pendidikan, komite, serta alumni program PASCH sebelumnya.

Dari ujian Goethe Zertifikat tersebut, terpilih 2 orang siswa yang akan belajar di Jerman mengikuti program Sommerjugendkurs in Deutchland pada Juli mendatang, yakni I Putri Fauziyah dan II M. Ressa Pahlevi.

Namun, selain keduanya yang lolos Goethe Zertifikat A2, ada 2 siswi lainnya yang lolos Goethe Zertifikat A1, yaitu I Revinda Cempaka dan II Riva Aprilia Pujianti.

“Untuk SMA Negeri 3 Tasikmalaya, ada 14 orang sejak PASCH digulirkan pada tahun 2009, plus 2 orang tambahan yang akan ikut pada program kali ini,” tutur Anda.

Menurutnya, adanya program sekolah PASCH memberikan banyak manfaat bagi siswa itu sendiri, sekolah, dan semua stake holder sekolah. Karena belajar bahasa asing menjadi suatu keharusan pada masa ini.

Selain Bahasa Inggris, Mandarin, dan Bahasa Arab, Bahasa Jerman menjadi salahsatu bahasa yang dipakai di dunia internasional.

Seperti salahsatu alumni program Sommerjugendkurs, Imam. Pria asal Manonjaya tersebut sudah tinggal di Jerman selama 8 tahun. Pada saat duduk di SMAN 3 Manonjaya, Imam masuk dalam program kelas bahasa. Dari hasil belajarnya itu, ia kini kerja dan kuliah di Jerman.

Karena memberikan banyak manfaat, kata Anda, program sekolah PASCH tersebut didukung penuh SMAN 3 Tasikmalaya. Bahkan, ke depannya ia berharap pemerintah bisa memberikan dukungan tambahan untuk mendorong semakin berkembangnya program tersebut, khususnya di SMAN 3 Tasikmalaya. (Aji MF)***