Journalist Camp Pramuka Kota Tasikmalya
INDIHIANG, (KAPOL),-
Tahun 90-an seorang peramal masa depan asal New York, Alfin Toffler, mengatakan “siapa yang menguasai informasi, maka akan menguasai dunia”.
Kini Walikota Tasikmakaya, H Budi Budiman yang juga Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Tasikmalaya mengatakan, “dunia hari ini dunia informasi”.
Alfin Toffler mengatakan demikian berdasarkan ramalannya. Budi Budiman bisa berkata demikian berdasarkan kenyataan yang terjadi saat ini. Benar informasi sudah menjadi kekuatan di dunia saat ini, dan generasi muda terutama Gerakan Pramuka harus bisa menguasai informasi.
Tak ayal Kwarcab Pramuka Kota Tasikmalaya menggelar Jurnalist Camp selama tiga hari dua malam di komplek SMA/SMK Pasundan Kota Tasikmalaya.
Setidaknya ada 60 anggota Pramuka tingkat penegak dan pandega yang ikut Journalist Camp yang akan berakhir tanggal 1 Mei.
Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kota Tasikmalaya, H Budi Budiman mengatakan kegiatan Journalist Camp penting dilaksanakan untuk memberi pengetahuan dan pendidikan jurnalistik kepada generasi muda agar bisa menguasai informasi.
Karena dunia saat ini jamannya dunia informasi. Jika tidak bisa menguasai dunia informasi akan ketinggalan. Percepatan dunia informasi tidak bisa dihindari tetapi harus bisa dikuasai dan untuk itu harus ada pembinaan dan pelatihan tentang jurnalistik kepada para siswa atau anggota Pramuka.
“Kalau dulu pramuka itu menguasai tali temali dan juga sandi-sandi, tetapi sekarang harus bisa menguasai informasi, karena dunianya sudah berbeda sekarang ini dunia informasi,” terang Budi saat membuka kegiatan Journalist Camp Jumat (29/4/2016)
Hadir dalam pembukaan Journalist Camp tersbeut, Pemimpin Redaksi HU Kabar Priangan, Duddy RS, juga para pembina serta pelatih Pramuka Kwarcab Kota Tasikmalaya.
Menurut Budi, melalui perkembangan teknologi informasi dan media, dunia terasa kecil. Dengan mudahnya informasi diakses hanya dengan satu sentuhan jari saja. Apapun informasinya bisa dengan cepat sampai ke hadapan kita.
“Tinggal bagaimana kita mengelolanya dengan baik, dan ini butuh kemampuan khusus dalam mengelola informasi. Anggota gerakan pramuka harus mampu menjadi pioner dalam mengelola informasi ini, minimal bisa menyampaikan informasi kepada masyarakat tentang gerakan kepramukaan,” tuturnya.
Kata dia, media massa berkembang cukup pesat, dulu di jaman perjuangan, media massa khususnya radio memberi kontribusi besar terhadap kemerdekaan RI. Presiden pertama RI Ir Soekarno bisa menyampaik pesan dengan cepat lewat radio.
Kemudian, media berkembang dengan lahirnya media televisi dari awalnya hanya satu statsiun tv milik pemerintah hingga bisa berkembang menjadi banyak, termasuk lahirnya media cetak yang terus berkembang hingga lahir di daerah-daerah termasuk di Tasikmalaya lahirnya Kabar Priangan.
Dan kini perkembangan media semakin pesat dengan adanya internet yang melahirkan sosial media. Melalui sosial media inilah, dunia terasa sempit dan kecil, karena informasi sudah berada dalam genggaman.
“Di Tasik ini lahir Kabar Priangan, media lokal yang konten beritanya lokal dan oplahnya paling tinggi di wilayah Priangan Timur ini,” katanya.
Yang paling penting dalam mempelajari jurnalistik tegas dia, bisa mengetahui etika jurnalistik. Karena dalam menulis berita tidak bisa asal tulis, tetapi harus dilakukan secara seimbang, obyektif dan tidsk diskriminatif. Harus dipahami juga oleh semua, berita di media massa itu bisa membuat orang berperang.
Ajang Journalist Camp sendiri diikuti oleh anggota pramuka tingkat SMA dan SMK dari hampir seluruh sekolah yang ada di Kota Tasikmalaya. masing-masing sekolah mengirimkan dua orang anggotanya laki-laki dan perempuan.
Selama tiga hari dua malam tersebut, para anggota pramuka tersebut diberi pemahaman mengenai dunia jurnalistik dari beberapa wartawan Senior di HU Kabar Priangan. Mereka dikenalkan bagaimana cara menulis berita, mengumpulkan informasi dan data dan menyampaikan informasi hingga sampai ke halayak.
“Dan mudah-mudahan saja, nantinya banyak adik-adik anggota pramuka bisa mendapat banyak ilmu seputar jurnalistik di Journalist Camp ini,” harapnya.
Pemimpin Redaksi HU Kabar Priangan, Duddy RS yang hadir dalam pembukaan Journalist Camp tersebut mengatakan, Journalist Camp merupakan program yang sangat bermutu sehingga mendapat dukungan penuh dari HU Kabar Priangan.
Program ini, setidaknya menjembatani anggota Gerakan Pramuka bisa belajar bagaimana mencari informasi, mengumpulkannya untuk kemudian ditulis menjadi berita. Dengan kemajuan informasi sekarang ini, berita apapun bisa ditulis melalui sosial media, sehingga siapapun orangnya bisa menjadi jurnalis dan memberikan kabar kepada masyarakat banyak.
“Informasi yang diperoleh bisa dijadikan bahan berita dan langsung diinformasikan kepada masyarakat melalui media,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Duddy memberikan motivasi kepada siswa bagaiman memulai menulis dan manfaat dari rajin menulis baik di media massa atau pun di media sosial. Termasuk memberikan trik bagaimana agar informasi yang disampaikan bisa langsung diperhatikan banyak orang. (Abdul Latif)