TASIKMALAYA, (KAPOL).-
Melahirkan bibit-bibit unggulan di masa depan, harus dimulai dari pendidik yang juga kompeten. Untuk itu, seorang guru diminta senantiasa meng-upgrade kapasitas serta mengeksplorasi potensi dirinya. Melalui tulisan salah satunya.
Forum Guru Menulis (Gumeulis) Kota Tasikmalaya pun meyakini potensi menulis pada guru bisa dibangun. “Angka yang rendah terkait tradisi menulis di kalangan guru, memang tidak bisa kita tangkis. Hanya memang tidak bisa juga jadi takaran bahwa budaya menulis itu nol, karena banyak juga guru yang ternyata memiliki potensi dan bakat, khususnya dalam menulis karya ilmiah,” ungkap Caswita, Ketua Forum Gumeulis dijumpai di sela kegiatan yang digelar di SD Negeri Sukamulya, Selasa (27/9/2016) siang kemarin.
Dalam kegiatan ini, 50 guru sebagai pesertanya akan diajak mengenal lebih jauh terkait pentingnya menulis bagi diri sendiri juga jenjang karirnya. Serta, dibimbing untuk mulai menulis karya ilmiah populer. Pelatihan yang masih akan berlanjut selama tiga hari ke depan ini juga, akan disisipi dengan peluncuran buku karya siswa dan guru. Hal tersebut demi makin memotivasi guru untuk semangat berkarya.
“Pada gilirannya melalui kebiasaan menulis, kita yakin akan mampu memberikan korelasi positif bagi para guru, terutama masalah peningkatan profesionalisme dan jenjang karir, yang kita ketahui saat ini mereka seringnya terhambat di salah satu syaratnya yakni karya ilmiah,” tambahnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya Budiaman yang turut hadir hari itu menyambut baik adanya inisiatif sosial dari kalangan guru tersebut. “Karena betul ini sangat penting, mengingat guru sebagai tenaga fungsional tentu mutlak meningkatkan profesionalitasnya secara berkesinambungan,” kaata dia. Pihaknya berharap kegiatan pelatihan yang digelar Gumeulis menggandeng Kabar Priangan dan Dinas Pendidikan bisa terus berlanjut ke depannya. “Mudah-mudahan dari sini semakin menyebar lagi motivasi untuk berliterasi khususnya menulis baik di sesama guru, juga kalangan peserta didik,” harap dia.
Pimpinan Redaksi HU Kabar Priangan Duddy RS memandang menulis sebagai puncak intelektual, itu mengapa gerakan kultural ini harus digebyarkan terutama di kalangan dunia pendidikan. Pihaknya pun mengaku siap menghantarkan karya-karya dari para guru. Di hari pertama pelatihan, Pengawas SD Wil. Barat Asep Supriadi mengupas kebijakan karya ilmiah dalam karir guru. (Astri Puspitasari)***