TARKI, (KAPOL).- Saat ini tidak semua sekolah setingkat SMA/SMK di Kabupaten Garut sudah siap melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
Oleh karena itu, sejumlah sekolah terpaksa melaksanaknnya dengan cara digabung di sekolah yang sudah siap fasilitasnya, baik jaringan internet maupun komputer.
Kepala SMKN 1 Garut, Dadang Johar Arifin, menyebutkan, siswa di sekolahnya sudah disiapkan untuk bisa mengikuti UNBK. Bahkan saat Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), para siswa juga akan mengerjakan soal melalui komputer.
Diakui Dadang, untuk menghadapi pelaksanaan UNBK, pihaknya sudah menyiapkan 400 sampai 450 unit komputer. Semua siswa juga terus kami latih agar terbiasa mengerjakan soal melalui komputer.
“Ada 812 siswa di sekolah ini yang akan menjadi peserta UNBK. Selain masalah alat, kami juga sudah menyiapkan jaringan internet dan listrik untuk pelaksanaan UNBK,” ujar dadang, Kamis (9/3/2017).
Sebagai antisipasi kalau-kalau terjadi masalah atau gangguan listrik, tutur dadang, pihaknya pun telah menyiapkan genset. Selain itu, jaringan internet dan servernya juga sudah diperbesar agar tidak ada kendala saat pengerjaan soal.
Menurut Dadang, fasilitas komputer di sekolahnya juga akan digunakan oleh enam sekolah lain. Pasalnya di enam sekolah tersebut fasilitas yang ada belum memadai.
Pihaknya sudah mempersilakan agar para siswa di sekolah lain bisa melakukan UNBK di SMKN 1 Garut.
“Kalau untuk SMK di Garut yang akan melakukan UNBK itu ada 90. Sebanyak 14 di antaranya merupakan SMK negeri,” ucapnya.
Jadwal pelaksanaan UNBK di bulan April pun dibedakan antara SMA dan SMK. Hal itu dilakukan pemerintah agar sekolah yang sudah memiliki fasilitas untuk UNBK bisa membantu sekolah lain. Anggaran untuk ujian pun bisa lebih efisien.
“Saya juga sudah menawarkan ke sekolah lain untuk menggunakan fasilitas di sekolah kami. Apalagi pemerintah menginginkan agar semua sekolah bisa melaksanakan UNBK. Harapannya sekolah lain bisa ikut UNBK,” ujarnya.
Nanda Juni Tasya (17), siswa kelas XII SMKN 1 Garut, menuturkan jika UNBK tak menjadi masalah bagi dirinya. Ia pun mengaku sudah terbiasa mengerjakan soal melalui komputer.
“Ada kelas tambahan juga untuk belajar komputer selama dua jam disamping pelajaran yang diujikan. Jadi tidak ada masalah kalau mau UNBK,” ucap Nanda.
Nanda pun berharap saat pelaksanaan UNBK tak ada kendala teknis yang terjadi. Apalagi kendala tersebut bisa mengganggu dirinya dalam mengerjakan soal ujian.(Aep Hendy S)***