GARUT, (KAPOL).- Baru-baru ini masyarakat Garut dihebohkan dengan viralnya foto-foto jenazah yang pulang dari rumah sakit dengan diantar Grab.
Disebut-sebut, pihak keluarga jenazah lebih memilih membawa pulang anggota keluarganya yang meninggal dengan cara menggunakan Grab akibat harga ongkos ambulance yang mahal.
Informasi yang dihimpun KAPOL, Grab tersebut membawa jenazah dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet ke rumah keluarganya yang jaraknya cukup jauh.
Rumah keluarga jenazah berada di wilayah Garut selatan yakni di kawasan Kecamatan Banjarwangi dengan jarak sekitar 60 kilometer.
Hal itu terjadi pada Rabu (1/5/2019) dinihari lalu yang berawal dari rasa bingung Doni, salah satu anggota keluarga jenazah.
Doni kebingungan untuk membawa jasad kerabatnya yang meninggal setelah dirawat di RSUD dr Slamet Garut pulang ke Banjarwangi karena uang yang dimilikinya saat itu tak cukup untuk membayar ongkos ambulance.
Di tengah kebingungannya tersebut, Doni mencoba memesan kendaraan melalaui aplikasi Grab.
Setelah tersambung, dengan ragu0ragu Doni bertanya apakah sang sopir mau mengantarkan jenazah ke Banjarwangi atau tidak.
“Teh bisa bawa zenazah gak?,” tanya Doni kepada sopir Grabcar yang nyantol di aplikasinya.
Respon tak terduga justeru diberikan sopir Grab yang ternyata seorang perempuan.
Dengan sigap ia menyatakan kesiapannya mengantar jenazah ke alamat yang disebutkan Doni yakni ke kawasan Banjarwangi.
Maka akhirnya Grab yang dipesan Doni pun datang ke RSUD dr Slamet Garut.
Alhasil, jenazah kerabat Doni pun pada akhirnya langsung dibawa pulang dengan menggunakan Grab yang dikendarai seorang perempuan.
Ketika dikonfirmasi kebenarannya telah membawa jenazah ke Banjarwangi, sopir Grab yang kemudian diketahui bernama Yuni secara tidak langsung membenarkannya.
“Kayaknya sih A,” jawab Yuni singkat.
Kisah jenazah diantar Grab ini tak lama kemudian menjadi viral di media sosial.
Hal itu terjadi setelah setelah sejumlah akun media sosial merepost unggahan tersebut.
Salah satu akun yang mengunggah kejadian ini adalah laman Facebook Liputan Garut.
Di akun tersebut disebutkan atas jasanya mengntar jenazah ke Banjarwangi itu Yuni hanya mendapat uang Rp 230 ribu.
Beragam respon pun kemudian ramai diberikan warganet atas viralnya foto-foto tersebut.
Rata-rata mereka memuji keberanian Yuni yang telah mau membwa dan mengantar jenazah ke Banjarwangi dan sebagian lagi ada pula yang lebih menyesalkan mahalnya harga sewa ambulance sehingga tak bisa terjangkau keluarga jenazah.
“Murah segitu mah. Waktu almarhum ponakan, sewa ambulance masjid dekat rumah, di pintain jasa nganter 7 juta 500 ribu,” ungkap akun Muhammad Irfan dalam kolom komentar unggahan Liputan Garut di Facebook pada Jumat (3/5/2019).
Hingga berita ini dibuat, belum ada konfirmasi dari pihak RSUD dr Slkamet Garut terkait hal itu. (Aep Hendy S)***