BANJAR, (KAPOL).- Forum Reformasi Dinasti Banjar lakukan hearing atau dengar pendapat dengan jajaran Kepala Dinas serta Wali Kota Banjar, di Aula Setda Lantai 2 Kota Banjar, Senin, (26/08/2019).
Pada kesempatan tersebut, sempat memanas dan sedikit terpancing emosi antara Wali Kota Banjar, Hj. Ade Uu Sukaesih dengan Ir. Soedrajat atau disapa Ajat Doglo (Presedium FRDB), namun tensi tinggi itu bisa teratasi.
Sekjen FRDB, Yani Subekti, mengutarakan kepada para wartawan, usai melakukan hearing, pertemuan tersebut sekedar menyampaikan aspirasi terkait penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh Pemkot Banjar.
“Kita mempertanyakan tentang kebijakan-kebijakan yang akan diambil Wali Kota mengenai beberapa prosedur yang ada penyimpangannnya,” ucapnya.
Ditambahkan Ajat Doglo, dirinya mempertanyakan kepada Wali Kota terkait turunnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke Kota Banjar.
“Berarti ini kan ada permasalahan dan ternyata kita menemukan beberapa program kegiatan, permasalahan di kota Banjar. Makanya kita coba jelaskan berdasarkan temuan-temuan kita, dimana ada beberapa penyimpangan dari perencanaan. seperti contoh situ leutik, itu awalnya program untuk pertanian dan pengairan, sekarang bergeser akhirnya menjadi sebuah pembenaran dengan istilah untuk wisata,” terangnya.
Terkait dirinya sempat diundang oleh KPK beberapa waktu lalu, Ajat menjelaskan, jika ia lebih fokus ditanya terkait pemenangan Wali Kota 2013, dimana ia pada saat itu menjadi tim pemenangan dan sempat memberikan mahar ke beberapa partai pendukung.
“Ya saat itu saya pernah memberikan mahar politik ke beberapa partai sekitar Rp.1 Milyaran hingga Rp 50 jutaan bagi partai yang tidak ada perwakilan dewan-nya di gedung DPRD,” tuturnya.
Wali Kota Banjar, Hj. Ade Uu Sukaesih yang mempergunakan masker kala kegiatan, didampingi Sekda Banjar, Ade Setiana, mengaku dalam keadaan sedang berpuasa, dan ketika hendak diwawancarai, ia sudah meninggalkan ruangannya secara terburu-buru.
“Kegiatan tadi wujud respon Ibu Wali Kota terhadap usulan FRD untuk melakukan audens. Ibu Wali Kota jika terkait hal-hal baik tentu akan direspon baik dan ditindaklanjuti untuk kemajuan semua yaa,” jelas Sekda Banjar, Ade Setiana, ditemui diruang kerjanya.
Mengenai pemanggilan beberapa pejabat pemerintah oleh KPK, Ade Setiana, tidak mau berkomentar banyak mengenai hal itu.
“Itu silahkan saja nanti lah, saya belum tahu sejauh itu,” imbuhnya. Ibu Wali Kota yang sempat emosi pada saat audiens, Sekda Ade membantahnya.
“Ah engga, engga terlalu emosi, itu mah manusiawi saja, hanya mengungkapkan apa adanya,” ujarnya. (Agus Berrie)***