SUMEDANG, (KAPOL).- Kepala Desa Mekarjaya Kecamatan Sumedang Utara, Kab. Sumedang, Dudung Suryana menilai realisasi ganti rugi aset desa yang terkena dampak pembangunan Tol Cileunyi, Sumedang, Dawuan (Cisumdawu) tidak jelas.
Penggantian aset desa itu, seperti mesjid, gapura, Tembok Penahan Tebing (TPT) irigasi, dan gang desa diduga masih dikuasai oknum.
“Hingga sekarang, penggantian aset tersebut diduga masih dalam penguasaan pihak lain yang mengatas namakan pihak pemerintahan desa,” katanya kepada Kabar Priangan Online, Sabtu (21/1/2017).
Ia mengaku aneh, menilai proses penyelesaian ganti rugi aset desa itu, dilakukan melalui orang yang bukan pihak desa.
Sehingga, ujar dia, pencairan ganti rugi atau istilahnya ganti untung, untuk aset desa itu pun, diduga masuk kas pribadi oknum.
“Abdimah ngaraos katempuhan, kumargi enggal keneh ngajabat kades di dieu naoge,” tuturnya.
Ia belum bisa memberikan penjelasan yang pasti atas pertanyaan sejumlah tokoh dan warga terkait penyelesaian masalah itu.
“Kami pun, belum menerima surat pemberitahuan perkembangan hasil penyelidikan (SP2HP) dari Polres Sumedang yang menyelidiki perkara itu,” katanya.
Sekira empat bulan lalu, kata dia, dari total aset desa Rp 1,2 Miliar yang diduga masih dikuasai pihak lain itu, pihak desa baru menerima titipan saja Rp 31 juta dari Polres Sumedang.
“Uang itu kami sebut titipan karena memang baru sebagian kecil saja dari total keseluruhan,” tuturnya.
Dana titipan Polres Sumedang itu, kata dia, pencairan untuk ganti rugi mesjid saja.
“Kami menunggu dana pencairan secara menyeluruh, mengingat warga terus mempertanyakan ke Pemdes,” katanya.
Ia berharap agar Polres Sumedang bisa segera mengungkap kasus tersebut.
“Ya, minimal penyidik memberikan penjelasan kepada pihak desa terkait perkembangan kasusnya,” tutur Dudung.
Sementara, Kasatreskrim Polres Sumedang AKP Budi Nuryanto mengatakan bahwa perkara tersebut masih dalam penyelidikan.
“Kami masih melakukan penyelidikan, dan saya bertugas di Polres Sumedang terbilang masih baru dan membutuhkan proses dalam mengungkapnya,” ujar Budi kepada sejumlah wartawan. (Azis Abdullah)***