GARUT, (KAPOL).- Guru Sekolah Dasar (SD) di Kec. Garut Kota, Kab. Garut berstatus honorer lebih banyak bila dibandingkan dengan guru status Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Jika terus dibiarkan, artinya tidak ada pengangkatan guru honorer akan berdampak negatif pada kegiatan belajar mengajar (KBM) di Kab. Garut. Demikian disampaikan Kepala UPT Pendidikan Kec. Garut Kota, H. Engkur di ruang kerjanya, Selasa (5/12/2017).
“Posisi sekarang ini jumlah guru SD di Garut Kota berstatus PNS sebanyak 568 orang. Sedangkan guru honorer lebih dari 800 orang. Kalau tidak ada pengangkatan maka tahun depan guru PNS akan berkurang lagi karena banyak yang masuk masa pensiun,” katanya.
Oleh karena itu, Engkur sangat berharap tahun depan ada pengangkatan guru honorer menjadi PNS sebagaimana yang dijanjikan Bupati Garut Rudy Gunawan.
Engkur mengatakan, jumlah guru tersebut tersebar di 86 sekolah di wilayah kecamatan Garut Kota. Bahkan, sekarang ini kondisi sekolah dasar di Garut Kota sedang dalam pengkajian karena beberapa sekolah akan digabungkan.
“Sekarang kami sedang mengkaji tentang merger beberapa sekolah. Merger atau penggabungan itu harus diperhitungkan dengan matang, apakah ini dampaknya akan baik atau tidak termasuk domisili siswa dan lain sebagainya. Kami sedang kaji,” katanya.
Menurut Engkur, rencananya penggabungan tersebut ada 4 sekolah, dan akan dikaji dari sekolah yang kurang murid dan minim gurunya.
“Ya sama-sama. Kurang jumlah murid, Ya kurang jumlah guru Penggabungan itu akan dilakukan pada tahun 2018. Waktunya Ya sedang dikaji apa awal tahun pertengahan atau ahir tahun. Kita lihat saja nanti,” ucapnya.
Informasi yang dihimpun KAPOL, SD yang rencananya akan digabungkan tersebut diantaranya SD Regol di Jalan Ranggalawe, SD Kota Kulon di Jalan Ciledug, dan SD Pakuwon di Jalan Mawar, Kec. Garut Kota. (Dindin Herdiana)***