CIMALAKA, (KAPOL).-
Sebagian warga di Dusun Gajahdepa RT 02 RW 04 Desa Galudra Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang, mendadak geger menyusul penggeladahan salahsatu rumah terduga teroris, DS (54) pada Kamis (11/2/2016) pukul 10.30.
Kepala Desa (Kades) Galudra, Sumpena membenarkan penggeladahan tersebut yang juga melibatkan Densus 88 Mabes Polri itu.
“Benar jika DS merupakan warga di sini. Bahkan, DS merupakan asli warga di sini yang juga memiliki seorang istri dan 3 anak,” tutur Sumpena kepada Kabar Priangan Online (KAPOL).
Penggeledahan rumah DS, ata dia, pengembangan Polisi setelah sebelumnya (Rabu, sore) DS ditangkap Mabes Polri akibat terduga jaringan teroris.
“Kami tak menduga jika DS seperti yang diinformasikan sebagai jaringan teroris. Karena, kesehariannya baik-baik ssaja serta tak membutikan ada kejanggalan,” ucap Sumpena.
Bahkan, kata dia, DS termasuk keluarga sederhana yang juga bermata pencaharian petani dan istrinya membuka usaha warung kecil-kecilan.
“Anak pertamanya sudah berkeluarga, anak kedua masih kuliaah di Kota Bandung dan anak ke tiga masih kecil,” katanya.
Menurut Sumpena, DS dikenal seorang warga yang memiliki keharmonisan dengan warga lainnya. Sehingga, kata dia, DS menjadi terduga teroris pun membuat aneh warga setempat.
Sementara itu, menurut informasi yang berhasil dihimpun dilapangan, DS ada keterkaitan dgn Ali Hamka (Teroris).
Penggeladahan rumah milik DS, dilaksanakan oleh Team Densus 88 pimpinan AKBP Arif (Mabes Polri) dengan jumlah anggota sebanyak 21.
Penggeledahan, ikut dihadiri Kapolres Sumedang AKBP M Nazly Harahap serta Muspika Cimalaka.
Adapun barang bukti terpantau diamankan Polisi diantaranya, 1 buah HP milik istrinya DS yakni sodari IM, 10 Kartu HP, buku besar 2 buah,buku kecil 1 buah.
Menurut kabar, DS merupakan terduga terkait jaringan teroris Ali Hamka, Abu Umar dan Abu Asphal.
Bahkan, dikabarkan bahwa DS ikut serta dalam kegiatan sebagai pemasok senjata laras pendek/panjang jenis Colt, FN,SS 1 dan M 16 1 yang langsung dipesan dari Cipacing – Jatinangor.
DS, merencanakan pengiriman senjata dan amunisi kaliber 5,56 mm sebanyak 500 butir dan di sepakati uang muka 100 juta rupiah oleh jaringan Ali Hamka. (Azis Abdullah)
Komentar