BANJAR, (KAPOL).- Sejak kabar bencana gempa dan tsunami yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia serta adanya himbauan dari BMKG tentang cuaca ekstrem, Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata mengaku tingkat kunjungan wisata ke Pangandaran menurun drastis.
Namun dengan adanya gelar perdana kereta api Pangandaran relasi Banjar-Jakarta, kata Jeje, wisata Pangandaran bisa terobati.
“Walaupun baru numpang namanya aja, tapi bisa ikut mempromosikan wisata Pangandaran,” ujar Jeje, di sela-sela waktunya saat menghadiri launching KA Pangandaran relasi Banjar-Jakarta di station Kota Banjar, Rabu, 2 Januari 2019.
Jeje berharap kepada PT KAI agar reaktivasi jalur kereta api Banjar-Pangandaran bisa cepat dilakukan agar pariwisata yang mendunia bisa cepat terwujud.
“Dengan waktu 4 hingga 6 bulan kami siap untuk penertiban bangunan di sepanjang jalur kereta api yang merupakan aset milik PT KAI,” ujar Jeje, seraya Jeje menilai permasalahan di Pangandaran sangat komplek.
Sementara Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro mengatakan, bahwa tahapan reaktivasi jalur kereta api akan dilaksanakan pada tahun 2019.
“Tahun 2019 reaktivasi jalur kereta api Banjar-Pangandaran akan kita lakukan sosialisasi terlebih dahulu,” ujarnya.
Launching kereta api Pangandaran relasi Banjar-Pamgandaran dilakukan oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, UU Ruzhanul Ulum. (Agus Kusnadi)***