GARUT, (KAPOL).- Sebanyak 75 ruang kelas di 59 Sekolah Dasar (SD) lingkungan Dinas Pendidikan yang tersebar di 22 kecamatan di Kabupaten Garut mengalami kerusakan akibat gempa yang terjadi pada 15 Desember lalu.
Selain itu, terdapat juga sebanyak 22 SMP negeri maupun swasta di 12 kecamatan mengalami kerusakan akibat gempa tersebut. Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Disdik Garut Jatjat Darojat, dan PLT Sekretaris Yuda Iman Pribadi melalui Kepala Bidang SD Ade Manadin, menjelaskan, tingkat kerusakan di 59 SD itu beragam.
Berdasarkan hasil pendataan di lapangan sebanyak 26 ruang kelas di 21 SD rusak berat (RB), lainnya di 31 SD rusak sedang (RS), dan di 16 SD rusak ringan (RR).
Bukan hanya ruang kelas, kerusakan juga menimpa gedung perpustakaan di 3 SD, bangunan kantor di 3 SD, rumah dinas di satu SD, bangunan MCK di 3 SD, dan pagar di 2 SD.
Dan yang paling parah dialami SD Cintanagara 3 di Kec. Cigedug. Semua ruang kelas yang berjumlah enam ruang di SD tersebut tidak bisa digunakan karena ambruk akibat gempa.
“Mulanya memang terdampak gempa, lalu ada angin puting beliung, dan ahirnya ambruk.” kata Ade, Senin (26/12/2017). Ia mengatakan, pada umumnya kerusakan bangunan SD pada bagian atap, plafon, dan dinding retak-retak serta terkelupas. Ada juga yang rusak parah, dan dindingnya ambruk.
“Selain di Kecamatan Cigedug juga di Balubur Limbangan, Singajaya, dan Kecamatan Cisompet. Jadi kerusakannya beragam dan penyebabnya awalnya Ya gempa,” katanya.
Namun begitu, Ade belum bersedia memberikan keterangan berkaitan jumlah kerugian material akibat kerusakan terdampak gempa tersebut, karena pihaknya masih melakukan penghitungan.
Ade menambahkan, para murid yang kelasnya hancur akan dipindahkan sementara ke sekolah lain saat kegiatan belajar mengajar dimulai.
“Sekarang kan masih libur. Kalau minggu depan mulai masuk jelas anak-anak akan dipindahkan ke sekolah yang aman,” ucapnya.
Terpisah, Kepala Bidang SMP, Totong menyebutkan, hasil pendataan sementara akibat gempa, terdapat sebanyak 22 SMP negeri maupun swasta tersebar di 12 kecamatan mengalami kerusakan sedang, dan ringan akibat gempa.
Kerusakannya bervariasi antara lain dinding retak-retak, dan ambruk, genteng atap, dan plafon rusak, dan kaca ruangan pecah.
“Selain ruangan kelas, kerusakan juga meliputi ruang guru, ruang kepala sekolah, masjid dan aula/gedung olahraga. Sebanyak 17 SMP mengalami rusak sedang di 7 kecamatan, dan 5 SMP lainnya di 5 kecamatan. Sedangkan mengenai total nilai kerugian material dari kerusakan sekolah-sekolah tersebut masih dalam penghitungan,” kata Totong. (Dindin Herdiana)***