CIHIDEUNG, (KAPOL).- Digadang-gadang menjadi salah satu bakal calon Gubernur Jawa Barat yang kuat. Ketua Dewan Pimpinan Daerah Tingkat I Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi menyampaikan ada sejumlah opsi koalisi dalam pemilihan gubernur Jawa Barat 2018.
Menurut dia, tidak tertutup kemungkinan Golkar membuka komunikasi dan membangun kesepahaman dengan semua serta membangun mitra koalisi. Setelah terbangun koalisi maka koalisi bersepakat untuk membicarakan calon yang akan maju.
“Setelah terbangun mitra koalisi, membangun kesepahaman calon-calon, baik calon gubernur maupun calon wakil gubernur. Mematangkan kesepahaman itu di dalam partai, sebelum mengumumkan ke luar siapa calon dari golkar. Sehinga tidak ada dramatisasi,” kata Dedi kepada awak media usai menghadiri resepsi pernikahan salah satu putri Anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya di Graha Asia Plasa Kota Tasikmalaya, Sabtu (23/12/2017).
Dikatakannya, pilgub itu harus didukung 20 kursi di DPRD. Sehingga saat ini yang dilakukan Partai Golkar Dalam waktu dekat ini, terus membangun koalisi. Opsi berkoalisi tidak harus dengan satu partai.
Akan tetapi Menurut dia, hal penting untuk membaca segala kemungkinan yang bisa terjadi harus banyak melakukankomunikasi dengan partai lain. Mengingat konstelasi politik pilgub Jabar yang masih sangat terbuka. Namun, ia menampik menjalin komunikasi tersebut untuk bisa maju calon gubernur Jawa Barat.
Posisinya sebagai Ketua DPD I Golkar Jawa Barat, kata dia, memiliki peran strategis untuk merumuskan calon. “Sehingga calonnya disepakati secara bersama, tidak saling meninggalkan. Saat ini yang terbaik bagi Golkar adalah mencari koalisi, bukan calon yang diusung maju pilgub Jabar. Sebab, akan sia-sia jika tidak memenuhi jumlah minimal 20 kursi di DPRD Jawa Barat yang menjadi syarat bisa mengajukan calon,” katanya.
Partai Golkar yang sebelumnya mendukung Ridwan Kamil maju pemilihan gubernur Jawa Barat, mencabut dukungan itu. Pencabutan dukungan itu tertuang dalam surat bernomor R-552/GOLKAR/XII/2017 tertanggal 17 Desember 2017. Setelah pencabutan dukungan terhadap Ridwan, Golkar belum memutuskan calon penggantinya. (Erwin RW)***