JATINANGOR, (KAPOL).-
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Barat menunjuk mantan Bupati Sumedang, Ade Irawan sebagai Koordinator Pembinaan Daerah (Korbinda) Partai Golkar untuk Daerah Pemilihan (Dapil) Jabar IX (Sumedang, Majalengka, Subang).
Penunjukannya itu tertuang dalam Surat Tugas Nomor : ST – 33/ Golkar/III/2017 tanggal 23 Maret 2017 yang ditandatangani Ketua DPD Golkar Jabar, Dedi Mulyadi.
Demikian disampaikan Wakil Sekretaris Bidang Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi (OKK) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jabar, Sukim Nur Arif ketika dihubungi wartawan melalui hapenya, Sabtu (25/3/2017).
Menurutnya, penugasan Ade Irawan itu mengacu pada hasil keputusan Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) DPD Partai Golkar Jabar pada 17 Maret 2017.
“Ade Irawan difokuskan untuk melakukan pembinaan di Wilayah Sumedang. Dalam prakteknya di lapangan, Ade Irawan bersama – sama bekerja sama dengan Pengurus DPD Partai Golkar Sumedang,” katanya.
Sementara, kata dia, untuk Subang dan Majalengka ditugaskan kader Partai Golkar yang lain, diantaranya Rumanda dan Yomanius Untung.
Lebih lanjut dikatakan Sukim, pembentukan Korbinda itu bukan hanya untuk Dapil IX saja, namun untuk Dapil Jabar I sampai Dapil XI.
“Tugas Korbinda itu lebih difokuskan untuk Pemenangan Pemilu Partai Golkar di masing-masing Dapil serta dalam rangka menyukseskan dan memenangkan Pilgub, Pilkada serentak Tahun 2018 yang juga Pileg Tahun 2018,” ucapnya.
Ketika disinggung terkait siapakah kader Partai Golkar yang akan diusung untuk Calon Bupati Sumedang 2018, Sukim mengatakan jika hingga saat ini belum ada.
Karena, kata dia, penentuan calon kepada siapa yang akan diusung Golkar, akan ditentukan setelah hasil elektabilitas.
“Jika Pak Ade Irawan elektabilitasnya tinggi diantara kader Partai Golkar yang lainnya, maka peluang diusung dari Partai Golkar terbuka lebar,” katanya.
Oleh karena itu, setiap kader Partai Golkar yang berminat untuk maju di Pilkada, maka dipersilahkan untuk bersosialisasi dengan masyarakat.
“Jangan berharap akan diusung partai jika elektabilitasnya rendah. Golkar mengusung calon itu, untuk menang bukan maju untuk kalah,” ujarnya. (Azis Abdullah)***