PANGANDARAN, (KAPOL).-
Pimpinan Umum Himpunan Alumni Pondok Pesantren Miftahul Huda (Hamida), KH Asep Maosul Affandy mengintruksikan seluruh ulama, santri alumni Miftahul Huda se-Kabupaten Pangandaran untuk tiarap dulu menyambut Pilkada Kabupaten Pangandaran 2015.
Hamida tidak memerkenankan terlibat dukung mendukung calon karena ada mekanisme internal dalam mengusung pemimpin Pemerintahan Kabupaten Pangandaran.
“Selaku pimpinan tertinggi Hamida, saya intruksikan tiarap dulu. Semua harus kembali ke nol. Yang sudah mendukung netralkan, yang belum tetap diam,” kata KH Asep, Minggu (16/8/2015).
Menurut Asep, Pilkada masih lama. Aktifitas Kiai jangan terganggu gara-gara dukung mendukung Pilkada. Keumatan harus tetap diprioritaskan karena bagaimana pun juga akan menyita perhatian besar.
“Maka ke titik nol lebih baik karena nanti juga pasti kita memutuskan,” ujarnya seraya menegaskan urusan Pilkada bisa selesai dalam 5 menit. “Jadi gak perlu riweuh-riweuh dari sekarang,” ucap KH Asep.
Untuk memantapkan pilihan, Hamida sedang merumuskan kajian kepemimpinan secara syar’i karena sebagai organisasi keumatan tidak mau Pangandaran kedepan jauh dari nilai ke Islaman.
“Selain agamanya baik, pengalaman pemerintahannya juga harus diperhatikan karena Pangandaran harus dipimpin ahlinya,” tutur Asep.
Pimpinan Umum Himpunan Wanita Ponpes Miftahul Huda (Hawamida), Hj Dali Mutiara Affandi pun sama. Hawamida memerintahkan seluruh alumni perempuan Huda (Miftahul Huda), fokus pada keumatan.
“Hawamida juga meminta netral dulu. Ini penting karena harus dikaji bagaimana kepemimpinan yang wajib didukung menurut Islam,” kata Hj Dali. (Jani Noor)
Komentar