BOGOR, (KAPOL).- Hari Susu sedunia dibentuk oleh FAO pada tahun 2001.
Mereka memilih tangal 1 juni sebagai hari perayaan ini karena sebagian besar telah merayakan hari susu pada tanggal tersebut.
Sementara tepat pada tanggal 1 juni 2018 merupakan Hari Susu Nusantara yang ditetapkan sebagai salah satu upaya Pemerintah untuk meningkatkan konsumsi susu segar.
Tak hanya itu, Hari Susu Nusantara itu pun merupakan upaya untuk mengembangkan usaha peternakan sapi perah Indonesia.
Meskipun begitu, Dewan Persusuan Nasional (DPN) pun meminta beberapa hal melihat kondisi produksi susu segar dan peternakan sapi perah saat ini, terlebih sapi perah rakyat.
Pada tahun 1995, produksi susu segar nasional mampu memenuhi kebutuhan nasional sebesar 50%.
“Diyakini ini akan semakin menurun selaras dengan pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan daya beli masyarakat,” ujar ketua DPN, Teguh Boediyana dalam keterangan tertulisnya.
DPN meminta presiden untuk segera menerbitkan Peraturan Presiden untuk pengembangan dan pembinaan usaha peternakan sapi perah/persusuan sebagai pengganti Inpres No.22/1985 yang dicabut diawal tahun 1998 atas desakan IMF.
DPN pun meminta supaya impor sapi perah dilakukan. Ini bertujuan untuk meningkatkan populasi sapi perah, dimana DPN meminta agar sapi perah didistribusikan ke peternak rakyat dengan dukungan Kredit Usaha Rakyat dan mengoptimalisasi peran Koperasi Susu sebagai wadah utama para peternakan sapi perah rakyat.
Dan terlebih di era saat ini banyaknya masyarakat kurang dalam hal mengkonsumsi susu sapi murni hasil perahan peternakan lokal, justru yang dikonsumsi oleh masyarakat bisa dikatakan adalah hasil olahan produk dari luar sehingga lebih memajukan pengusaha susu luar ketimbang para peternak sapi perah dalam hal pengolahan susu.
Masyarakat lokal pun kurang kesadarannya bahwa pentingnya manfaat meminum sapi murni untuk kesehatan tubuh dan banyak mengandung kandungan gizi lainnya.
Maka dalam hal ini Himpunan Profesi Mahasiswa Peternakan (HIMPROMAPET) turut membantu pemerintah untuk memperkenalkan kepada masyarakat dan generasi muda.
“Agar mengkonsumsi susu murni dari peternak lokal untuk meningkatkan kebutuhan gizi masyarakat. Selain itu, gerakan ini juga ikut turut membantu mensejahterakan perekonomian peternak sapi perah lokal,” kata Ketua HIMPROMAPET, Imam Dwi Nur Cahyo.
Himpunan Profesi Peternakan (HIMPROMAPET) melakukan perkenalan betapa pentingnya susu murni ini yakni dengan cara melakukan kegiatan berupa Seminar & Pelatihan yang dilaksanakan pada hari Senin, 24 Juni 2019.
Dalam seminar itu mengundang pihak DITJEN PKH/KEMENTAN RI, PUSLITBANGNAK, antar sesama Mahasiswa, SMA/SMK Sederajat, bahkan masyarakat disekitaran kampus.
“Seminar ini diadakan di Kampus Universitas Djuanda Bogor, pada tanggal 24-25 Juni 2019. Sebagai kegiatan untuk memperingati Hari Susu Nusantara, untuk mengajak kembali agar bersama-sama konsumsi Susu Murni,” demikian dikatakan ketua pelaksana seminar, Muhammad Zaynuril Arifin
Dan harapan Himpunan Profesi Mahasiswa Peternakan (HIMPROMAPET) setelah terlaksana kegiatan ini, katw Zaynuril, semoga kedepannya masyarakat mulai mengkonsumsi susu murni.
Agar bisa meningkatan perekonomian peternak lokal, dan meningkatan gizi masyarakat.
Dan harapan kedepannya, lanjut Zaynuril, semoga Pemerintah meningkatkan terus bantuan kepada peternak lokal, ataupun melalukan penyuluhan kepada masyarakat untuk mengkonsumsi susu murni yang sudah di Pasteurisasi dari pada susu UHT (Ultra High Temperature).
“Selain dari itu, harapan kedepannya semoga pemerintah mulai lebih meningkatkan perekonomian peternak sapi perah dan menjaga kualitas peternak sapi perah lokal, daripada melalukan jual beli susu produk susu dari luar negeri,” katanya. (Erwin RW)***
Ket. Foto :
Mahasiswa, pelajar dan masyarakat diajak seminar nasional dan pelatihan mengenai pentingnya minum susu murni dari petani lokal di Universitas Djuanda Bogor.