CIAMIS (KAPOL).- Hasil panen padi di Kecamatan Cikoneng mengalami penurunan.
Para petani menyebutkan, berkurangnya hasil panen padi itu akibat serangan hama wereng yang melanda area persawahannya, saat usia padi satu bulan.
“Dari 50 bata lahan persawahan yang ditanami padi, biasanya menghasilkan kurang lebih 3 kwintal padi, tetapi pada musim panen kali ini Ia hanya mendapat 75 kilogram padi saja,” kata petani asal Desa Cikoneng, Hasan Jumat (17/11/2017).
Hal ini tentu membuatnya merugi, lantaran modal yang dikeluarkan lebih besar ketimbang hasil panen.
“Tapi mau gimana lagi, ini sudah terjadi, memang hama wereng kerap menjadi musuh petani Cikoneng,” ucapnya.
Ditempat terpisah, Kepala Seksi Bidang Sumber Daya pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ciamis, Lia menyebut, bahwa sebenarnya serangan hama wereng batang coklat (WBC) untuk wilayah Kabupaten Ciamis saat ini sudah mereda.
Hal itu ditandai dengan berkurangnya laporan dari para petani kepada Dinas Pertanian.
“Justru yang paling parah terjadinya serangan hama pada bulan Mei hingga September lalu saat masih musim tanam,” tuturnya.
Kata Lia, hama WBC tumbuh karena faktor alam saat musim kering basah, karena perkembang biakan wereng terjadi pada wilayah yang lembab dan kurang pencahayaan, kebanyakan yang terserang hama tersebut di wilayah Utara, seperti di Sukadana, Cipaku, dan Lumbung.
“Untuk menanggulangi hama WBC ini, Dinas Pertanian selalu bergerak cepat dengan gerakan pengendalian seperti penyemprotan pestisida untuk membunuh hama guna tidak terjadi kegagalan panen pada hasil tani petani,” kata Lia.
Namun demikian para petani di Kabupaten Ciamis tidak perlu khawatir apabila terjadi gagal panen akibat serangan hama, hal ini karena sudah ada asuransi tani yang bertanggung jawab atas kegagalan panen tersebut, dengan syarat harus ikut asuransi dan masuk kelompok tani.
“Perhitunganya setiap 1 hektar tanaman yang gagal panen akan di ganti sebesar 6 juta rupiah oleh pihak asuransi,” ujarnya. (Jujang)***