CIAMIS, (KAPOL).-
Kabupaten Ciamis bertekad menjadikan sepak bola sebagai salah satu ikon untuk menggantikan objek wisata Pangandaran yang lenyap akibat pemekaran. Sehingga Tatar Galuh Ciamis tetap bisa dikenal dan dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara.
“Sejak tahun 2012 kita kehilangan 91 kilometer pantai selatan yang sempat menjadi primadona kabupaten Ciamis. Sekarang sudah lewat, kita harus berpikir bagaimana Ciamis tetap dikenal oleh derah lain maupun mancanegara. Salah satunya melalui prestasi sepak bola,” ujar Sekretaris Daerah kabupaten Ciamis H. Herdiat saat membuka kongres tahunan PSSI Askab Ciamis di Gedung SKB Maleber, Rabu (3/5/2016).
Menurut Herdiat, dengan meningkatnya prestasi PSGC di divisi utama telah menyedot perhatian publik di tingkat nasional. Bahkan memancing rasa penasaran, khsususnya insan pecinta sepakbola yang merasa heran dengan kabupaten Ciamis karena mampu mengantarkan PSGC di kasta kedua sepak bola nasional.
“Tantangan memang berat, PSGC merangkak divisi dari 3, divisi 2, naik lagi ke divisi 1 dan tahun 2014 masuk divisi utama. Ini tentu melalui perjuangan dan pengorban yang tidak sedikit. Berkat kesolidan, kerjasama seluruh jajaran PSSI, pemain, ofisial, pelatih, supporter dan dukungan dari masyarakat tatar galuh,” jelasnya
Selain itu, di Porda Jabar di Bekasi, kabupaten Ciamis sudah berhasil menjadi runer up. Padahal sebelumnya selalu gugur di pra kualifikasi .
“Ciamis tidak pernah lolos pra kualifikasi porda. Mulai di Porda bekasi 2014, Ciamis bukan hanya losos prakualifikasi tapi masuk final dan menjadi runer up. Oleh karena tiu Porda 2018 pun harus tetap berprestasi, minimal sama dengan prestasi porda sebelumnya,” ujar Herdiat.
Tekad Ciamis menjadikan sepakbola sebagai salah satu ikon mendapat dukungan dari ketua Komisi 2 DPRD Caimis Ganjar M. Yusuf. Dia menegaskan, apabila prestasi sepak bola terus meningkat, tidak mustahil akan memajukan perekonomian daerah. (Abdul Haris)