Himpun Input dari Stakeholder, OJK Gelar Survei Persepsi Kinerja

EKBIS, LINIMASA46 views

 

TASIKMALAYA, (KAPOL).-

Sejalan dengan pertumbuhan sektor jasa keuangan yang trennya cukup terjaga positif, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun terus berbenah diri dalam mengoptimalkan peran, agar keberadaannya bisa lebih dirasakan oleh masyarakat. Apalagi berdasarkan destination statement 2017, lembaga negara`satu ini hendak menjadi lembaga profesional dalam pengaturan dan pengawasan sektor jasa keuangan yang terintegrasi.

Untuk itu, melalui Direktorat Perencanaan Strategis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menggandeng lembaga indipenden Surveyor Indonesia, pihaknya pun melakukan Survei Persepsi Kinerja kepada Kantor OJK Tasikmalaya, Rabu (9/11/2016). Survei yang sama dilakukan juga di 34 kantor OJK di seluruh tanah air, selama 3 – 29 November ini.

Menurut Plh Kantor OJK Tasikmalaya, Triyono Raharjo, survei ini menjadi penting lantaran akan dijadikan bahan pertimbangan dalam perumusan kebijakan dan arahan selanjutnya OJK ke depan.

“Sebagai lembaga yang masih cukup baru, kita sangat membutuhkan saran dan masukan seluruh stakeholder, agar rumusan strategi dan sasaran kita bisa tepat. Nantinya survei ini juga akan dibawa ke level lebih tinggi,” katanya dijumpai di sela kegiatan yang dilangsungkan di Ruang Rapat Besar Kantor OJK Tasikmalaya Jalan Hz. Mustofa.

Sebanyak 20 perwakilan stakeholder terkait, yang diantaranya terdiri dari 15 pelaku usaha jasa keuangan yang berkantor pusat di Tasikmalaya, serta 5 perwakilan dari media, akademisi, dan konsumen, menjadi responden dalam kegiatan yang dikemas dalam Forum Group Discussion tersebut. Sebelumnya, terkait persepsi kinerja ini dilakukan melalui korespondensi surat.

Maka itu, pihaknya meyakini himpunan saran yang dihasilkan dari komunikasi dua arah tersebut kemudian akan lebih efektif memperkuat kinerja lembaga dalam menjalani tugasnya untuk mengatur, mengawasi dan melindungi masyarakat.

Terlebih, sejauh ini, Kantor OJK Tasikmalaya sendiri terus mengupayakan langkah-langkah strategis misalnya semakin banyak menjalin kolaborasi dengan stakeholder, membentuk TPKAD dan Satgas Investasi. Hingga dibuktikan salah satunya progam Laku Pandai yang tampak tumbuh subur dimana per November tercatat 3925 agen dengan total nilai mencapai 84 Milyar.

Pemateri dalam sesi tersebut, Yovvi Sukandar, yang juga saat ini menjabat sebagai Kasubag Informasi Data OJK Regional 5 ini menangkap hal menarik dari partisipan di Tasikmalaya. Menurutnya, berbeda dari daerah lainnya, diskusi yang berlangsung tergolong cukup visioner.

“Kita mendapatkan banyak sekali input positif, tentu lembaga jadi mengetahui ekspektasi kawan-kawan ini baiknya OJK harus bagaimana. Salah satu simpulan yang kita tangkap, kawan-kawan Tasik meminta OJK bisa memperluas kewenangannya, ini tentu jadi catatan kita,” kata dia, seusai kegiatan.

Dia menghimbau di depan para pelaku sektor jasa keuangan, untuk terus memacu kinerja lembaga jasa keuangannya agar bertumbuh. “LJK tidak boleh puas dengan yang penting nyaman, tumbuhnya biasa saja mengikuti perputaran tahun. Sekarang dengan tantangan ekonomi global, ditambah banyak lembaga keuangan asing, kita bisa tergilas,” ujarnya memaparkan salah satu alasan industri keuangan harus tumbuh stabil dan berkelanjutan. Pasalnya juga dengan pengoptimalan peran sektor jasa keuangan pun akan signifikan mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi nasional.

Salah satu partisipan sekaligus responden, Suryadi menyambut baik kegiatan tersebut. “Karena pendataan objektif seperti ini memang membuat lembaga lebih terukur, dan feedback pun sepertinya jadi lebih berimbang,” kata dia. (Astri Puspitasari)***