SINGAPARNA, (KAPOL).-Selain menjadi legislator, Hj. Nina Supriatin, SE juga sibuk menggeluti pelbagai bisnis. Alhasil, perempuan kelahiran Noveber 1957 ini menjadi super sibuk. Namun, meski sibuk politisi Partai Golkar ini selalu berusaha untuk meluangkan waktu bersama keluarga.
Menurut Hj. Nina yang kini menjabat sebagai Ketua Komisi 2 DPRD Kabupaten Tasikmalaya ini, sesibuk-sibuknya wanita dalam berkarier, tetap harus sadar dengan kodratnya sebagai perempuan terutama mengurus keluarga.
“Mau setinggi-tingginya atau sehebat-hebatnya wanita, tetap harus balik lagi ngurus anak, ngurus suami dan ngurus rumah. Pasti bisalah,” kata Hj. Nina kepada “KAPOL” Senin (11/2/2019).
Ya, kiprah Hj. Nina di dunia politik sudah tidak diragukan lagi. Sejak bergabung bersama Partai Golongan Karya. Ketika ditanya alasan tetap berkhidmat dalam jalur politik.
Dia menjawab berupaya mengabdi kepada masyarakat, sebagaimana dirinya mengabdi kepada keluarga. Hal ini sudah dilakukan sejak dulu ketika dirinya bergabung dalam kegiatan sosial maupun politik, bahkan sejak sekolah.
Hal ini yang menyebabkan, dia dikenal selain di keluarga juga dalam organisasi sebagai ibu bagi para kader Partai Golkar. Dia pun terus mendorong, agar para kaum perempuan khususnya kader perempuan untuk jangan kalah, namun harus menjadi inapirator bagi kaum.perempuan lainnya.
Hal itu juga ditujukan kepada masyarakat, baik ketika sedang melaksanakan kegiatan reses ataupun kegiatan lainnya. Dimana setiap bertemu dengan kaum perempuan selalu memberikan motivasi agar perempuan lebih berkembang baik dalam hal pengetahuan maupun keahlian.
Selain bertatap langsung, maupun lainnya yang pasti Hj. Nina selalu menjaga komunikasi dengan para kader maupun dengan konstituennya.
Semua orang tau, Hj. Nina adalah orang yang memiliki segudang kesibukan. Namun, kesibukan-kesibukannya itu tidak lantas membuat dirinya menjadi lupa akan tanggung jawabnya sebagai seorang ibu. Bagi dia keluarga juga tetap menjadi prioritas.
“Saya menyadari, bahwa keberadaan saya saat ini tidak lepas dari peran keluarga. Karena keluarga menjadi supporti sistem saya,” tuturnya.
Dikatakan dia, dirinya juga tidak melupakan kewajibannya sebagai seorang anak, dia tetap memperhatikan dan merawat kedua orang tuanya dan anak-anak. Setidaknya menyempatkan buat melihat anak-anak dan orang tua, gima keadaannya baik atau tidak.
Kiprahnya di parlemen juga sangat totalitas. Nmaun sebagai seorang wanita yang terbilang sukses dalam karier, dirinya tetap mengimbau para wanita agar mau menurunkan egonya. Mereka harus kembali kepada kodratnya untuk menjadi ibu rumah tangga yang baik.
“Perempuan itu tetap harus ngurus keluarga dan anak. Hilangin kesombongan saja, deh. Jangan mentang-mentang, karier sedang diatas,” tegasnya.
Hj. Nina kini kembali menjadi salah seorang Calon Legislatif untuk menempati keterwakilan 30 persen di parlemen. Tentunya, harus berjuang keras karena perjalanan masih sangat panjang. Ada banyak tantangan besar yang harus dihadapi oleh kaum perempuan.
Salah satu tantangannya adalah dirinya tidak berada di nomor urut teratas. Namun dirinya tidak merasa, keterwakilan perempuan di partai politik sebagai pelengkap dalam mengisi ruang–ruang kosong. Karena siapa pun memiliki kesempatan untuk menang, tidak beradasarkan nomor urut. Apalagi dirinya miliki strategi jetu untuk bisa meraih pemilih.
Isu yang lebih diutamakan tentunya pada isu perempuan dan anak. Ada banyak isu perempuan dan anak yang dapat disajikan untuk bisa meraih simpati pemilih perempuan bahkan juga laki-laki. Misalnya soal kesehatan, keluarga, pendidikan, pengarusutamaan gender, tenaga kerja, usaha kecil dan menengah.
Visi-misi tersebut diharapkan bisa lebih konkret dalam menjawab persoalan-persoalan di dapilnya. Maka dari itu, penting kiranya dirinya menguasai berbagai hal wawasan, agar bisa tepat sasaran dan sesuai dengan harapan, ungkapnya. (Ema Rohima)***