HUT Sumedang Kurang Dirasakan Warga

BUDAYA3 views

JATINANGOR, (KAPOL).-Kemeriahan HUT Sumedang ke 439, tampaknya kurang dirasakan oleh seluruh warga di kota tahu.

Karena, pelaksanaan kegiatan bertajuk rangkaian acara HUT Sumedang, hanya dipusatkan di Kota Sumedang saja.

Disampaikan, tokoh masyarakat Jatinangor Ismet Suparmat kepada Kabar Priangan Online,  di Jatinangor, Rabu (26/4/2017).

“Idealnya, seremonial acara HUT Sumedang, dilaksanakan juga di semua wilayah atau pelosok. Agar, kemeriahannya bisa ikut dirasakan oleh masyarakat Sumedang secara menyeluruh,” tutur mantan Ketua DPRD Sumedang periode 2004 – 2009 itu.

Pertanyaannya, kata dia, apakah itu merupakan rangkaian HUT Kota Sumedang atau HUT Sumedang. Jika HUT Kota Sumedang, kata dia, wajar kalau rangkaian acaranya hanya dilaksanakan di kota saja.

Tapi, ujar dia menambahkan, jika HUT Kab. Sumedang, maka kemeriahannya pun mesti dirasakan juga oleh seluruh warga Sumedang.

“Perayaannya mesti dipusatkan di beberapa titik, semisal wilayah barat, kota, utara dan timur,” ujarnya.

Jika demikian, kata dia, baru kemeriahannya bisa dinikmati oleh seluruh warga Sumedang.

“Soal anggaran tak harus selalu jadi alasan, Kemeriahan itu tak mesti diukur besar dan kecilnya biaya. Jika, alasannya itu untuk meminimalisasi pembengkakan biaya kegiatan, tak rasional,” ujar Ismet.

Kegiatannya, kata dia, mau dibuat kecil atau besar, itu konsekuensi saja dan kepala daerah mesti merespon keinginan masyarakat.

“Aneh, semua pihak menilai HUT Sumedang pada saat ini tak greget dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Wajar, saya sendiri saja mantan Ketua DPRD Sumedang, tak menerima undangan itu,” tuturnya.

Bukan artian dirinya gila undangan, namun ilaharnya kepala daerah sekarang bisa meneruskan kebiasaan pemimpin yang lama, karena itu sebatas penghargaan ketokohannya.

“Saya tahu, jika rapat paripurna pada kemarin pun, tampak sangat minim dihadiri para tokoh,” ucapnya.

Pertanyaannya, kata dia, apakah itu disengaja atau hanya teknis saja, kan sebagian tokoh pun mengaku tak tahu dan tak diundang.

Ingat, kata dia, kata Bung Karno bahwa semua agar jangan melupakan sejarah. Karena, bangsa yang besar merupakan bangsa yang menghargai jasa pahlawannya.

Ungkapan itulah yang semestinya dipahami dan tepat jika diimplementasikan oleh pemimpin di Sumedang pada saat ini.

Perlu diketahui, kata dia, HUT Jatinangor berdekatan waktunya  dengan HUT Sumedang.

Kondisi itu pun membuat panitia di Jatinangor acap kali keteteran soal anggaran.

Kenapa demikian, kata dia, karena proposal ke beberapa perusahaan pun acap kali didahului oleh panitia di kabupaten.

“Itu mesti dipahami dan dijadikan evaluasi, benar faktanya memang demikian,” ucapnya. (Azis Abdullah)***