SINGAPARNA, (KAPOL).- Tingkat konsumsi ikan masyarakat di Kabupaten Tasikmalaya sejauh ini masih tergolong rendah. Tidak hanya ikan, konsumsi kebutuhan protein hewani seperti telur dan susu juga masih dianggap kurang.
Berdasarkan hasil perhitungan pola pangan harapan Badan Ketahanan Pangan RI, sejauh ini baru 67 persen saja masyarakat di Kabupaten Tasikmalaya yang sudah rutin mengkonsumsi ikan dan protein hewani lainnya. Pencapaian ini sangat jauh dari target yang diharapkan di provinsi Jawa Barat, dimana menargetkan berada di level 72 persen.
Kepala Bagian Ketahanan Pangan Setda Kabupaten Tasikmalaya, Suherman Gaos menjelaskan, pihaknya berupaya memberikan pemahaman bagi masyarakat supaya lebih gemar lagi mengkonsumsi kebutuhan protein hewani. Tahun ini ditargetkan adanya peningkatan persentase konsumsi ikan di masyarakat setidaknya hingga 69 persen.
“Kami terus mendorong agar pola konsumsi ikan, susu dan telur harus mampu setara dengan Jawa Barat. Jika target nasional sekitar 80 persen,” ujar Gaos, Rabu (30/11/2016).
Faktornya, kata Gaos ada banyak. Salah satunya akibat masyarakat mulai terobsesi oleh makanan produk impor. Alhasil mereka merasa sudah cukup dengan makanan tersebut. Padahal yang diharapkan pemerintah bahwa asupan setiap jenis makanan itu harus terpenuhi setiap unsur-unsur gizi, protein dan lainnya.
“Termasuk dari segi ketersediaan ikan di Kabupaten Tasikmalaya sebenarnya masih dianggap lemah. Sehingga masih harus mengandalkan pasokan dari wilayah lain,” ujar Gaos.
Padahal Suherman menilai jika potensi di Kabupaten Tasikmalaya sangat bagus bila dikembangkan untuk budi daya skala besar. (Imam Mudofar)