SINGAPARNA, (KAPOL).-Membina para kaum muda, khususnya para pecinta otomotif sepeda motor, banyak beragam cara. Salah satunya dengan merangkulnya melalui komunitas serta event.
Sehingga kreatifitas dan hobi generasi muda terarahkan. Jangan sampai mereka liar dan lantas menjadi berandal bermotor yang banyak meresahkan masyarakat.
Hal ini pula yang dilakukan oleh Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kabupaten Tasikmalaya dan Korpri Kabupaten Tasikmalaya, bekerja sama dengan komunitas Freestyle sepeda motor yang ada di Kabupaten Tasikmalaya.
Mereka pun menggelar event Freestyle Competisen di Halaman Setda Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (25/11/2017). Para pesertanya tidak hanya dari Tasikmalaya saja, tetapi juga para Freestyler dari sejumlah kota besar seperti Bandung, Jakarta, Surabaya hingga Jayapura Papua.
Menurut Pembina IMI Kabupaten Tasikmalaya, Iwan Saputra, kegiatan ini merupakan salah satu tanggung jawab sosial dari Korpri dalam hal pembinaan generasi muda.
Sebab diketahui jika kalangan muda sangat rentan terbawa oleh arus pergaulan yang membawa mereka ke ugal-ugalan bahkan berandalan bermotor. Maka itu hobinua harus disalurkan ke hal positif, seperti salah satunya otomotif dan freestyle.
“Daripada mereka di jalanan, kita arahkan agar menunjukan bakalnya di freestyle sepeda motor yang digelar oleh Korpri Kabupaten Tasikmalaya. Mudah-mudahan membentuk anak-anak kita ke kegiatan positif dan bermanfaat, lebih jauhnya mereka bisa mengukir prestasi,” ujar Iwan.
Iwan melanjutkan, jika saat ini IMI Kabupaten Tasikmalaya sudah masuk dalam bagian Koni Kabupaten Tasikmalaya. Meski demikian, baru cabang road race yang tercatat secara resmi, sementara freestyle belum.
Maka kedepannya ia berharap freestyle pun bisa masuk, melihat potensi yang ada serta event-event sejenis yang ada berjengjang dari tingkat lokal, regional, nasional dan internasional.
Sementara itu, pengurus Korpri Kabupaten Tasikmalaya, Ending mengatakan kompetisi freestyle ini merupakan kali pertama digelar oleh Korpri Kabupaten Tasikmalaya. Jika tahun sebelumnya pihaknya hanya menggelar kegiatan berkutat di kekorprian namun kali ini terasa berbeda.
“Mudah mudahan kegiatan ini bisa dilakukan secara rutin dan setuju dengan Pembina IMI tadi kita membina generasi muda,” ujar Ending.
Ketua Pantia Freestyle Competition, Cessar Wiguna mengatakan, untuk kelas yang diperlombaan yakni mulai dari Grip B Sport, Grip B matic, kelas Beregu dan Battel Cycle. Kelas ini dipisahkan oleh jenis motor.
Sementara untuk penilaian yakni meliputi safty (keamanan) berkendara, kerapihan dan entertain. Pihaknya mengaku kaget ketika para peserta yang hadir cukup banyak bahkan datang dari luar pulau Jawa, seperti Lampung dan Papua.
“Antusiasme cukup tinggi. Kalau frestyle beda dengan balap motor, kalu disini dua kali style harus bisa, tidak hanya mengendarai motor saja tetapi juga harus memiliki gaya bermotor,” jelasnya. (Aris Mohamad F)***