TAWANG, (KAPOL).- Meski bukan seorang koki handal atau chef di restauran berbintang, namun Lela Lelasari (41) asal Kampung Kalapa Sari, Desa Cilangkap, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, dipercaya menajdi tukang masak di pendopo lama Bupati Tasikmalaya.
Hampir setiap hari ia menyediakan hidangan favorit untuk Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ullum dan keluarganya.
Keahliannya memasak didapat dari ketekuannya belajar meski otodidak dan tidak ditunjang oleh pendidikan tata boga. Meski begitu, pengalaman bertahun-tahun lah yang menentukan, pasakan dengan bumbu racikan khas yang didapatnya turun temurun dari orang tuanya dulu.
“Yang disajikan itu makanan tradisional. Orang bilang pasakan lembur. Memasak merupakan pekerjaan sehari-hari yang biasanya dilakukan oleh kaum perempuan. Dalam memasak juga harus dengan hati yang tulus dan senang. Jangan sambil cemberut dan menggerutu. Sehingga, hasil masakan akan sangat enak, apalagi ditambah kolaborasi bumbu yang pas,” katanya saat ditemui di dapur Pendopo lama, Rabu (10/1/2018).
Ia pun mengaku sangat bangga bisa menjadi koki Bupati. Meski tiap hari harus menyediakan makan karena sering ada tamu yang datang juga staf pegawai yang biasa bekerja di pendopo lama.
“Pernah suatu ketika ditegur oleh bapak, (Bupati Uu, red) gara-gara membuat masakan kepedasan. Tapi, Alhmadullilah menjadikan ilmu bagi saya dan tambah pengalaman. Selain itu, juga menjadi koki di Pendopo lama bisa terus belajar memasak dan bisa bergaul dengan pejabat,” katanya.
Dikatakan ibu 4 anak ini, awalnya menjadi koki karena diajak oleh Ibu (Istri Bupati Uu, red) 3 tahun yang lalu. Hingga kini masih betah melayani pejabat nomer satu di Kabupaten Tasikmalaya itu. Masakan yang paling digemari oleh Pak Bupati Uu, kata Lela, goreng ayam kampung dan sop gurame.
“Menu itu harus ada dan merupakan menu yang paling sering dimasak. Bahkan, sampai diminta resepnya oleh ibu bupati karena si bapak “kameumeut” dengan sop gurame buatannya,” katanya.
Padahal, lanjut Lela, resep dan cara masaknya biasa saja. Yakni, Cuci bersih gurame yang sudah difillet, sisihkan kepalanya. Rebus air bersama kepala ikan agar menjadi kuah kaldu.
Lalu iris-iris bumbu, bawang merah, bawang putih, cabe merah, memarkan sereh dan jahe. Apabila air kaldu sudah mendidih, masukan irisan bawang merah, bawang putih, sereh, jahe dan daun jeruk, biarkan hingga mendidih dan harum.
Masukkan cabe rawit, garam, gula, setelah itu masukan ikan guramenya dan tomat.
Tunggu hingga mendidih, setelah matang tambahkan daun kemangi, daun bawang dan air jeruk sesuai selera.
Disinggung Bupati Uu Ruzhanul Ullum ikut nyalon pada Pilgub 2018 dan jika terpilih dan harus pindah dari pendopo lama. Lela mengungkapkan sambil tersenyum malu-malu jika majikannya terpilih dirinya tetap mau jadi tukang masaknya, meski harus menjauh dari kampung halamannya.
Hal senada juga diutarakan Neni Darsurya (45) yang menjadi tukang masak di Pendopo Lama sejak pemerintahan Bupati Tatang Farhanul Hakim.
Dirinya selalu menunggu hingga larut malam bahkan sampai begadang jika Bupati sedang ada tamu. Apalagi saat ini Pak Bupati nyalon Wakil Gubernur. Pasti sibuk dan akan bertambah banyak tamu ke Pendopo Lama.
“Sampai tidak tidur malam jika ada bupati tidur di pendopo. Saya rela sudah tanggung jawab dan tugas karena Alloh,” katanya.
Dikatakanya, jika Pak Uu suka masakan ayam goreng dan sop gurame, lain lagi kalau Pak Tatang yang sangat menyukai makanan yang dikukus pakai daun atau sebutan sundanya dipais. Seperti pais haremis, ikan dan belut. Pais itu harus selalu ada, bahkan hampir setiap menu yang disajikan menu pais ikan, belut dan haremis tetap ada.
“Jadi kebanggaan bisa memasak buat Pejabat,” katanya. (Erwin RW)***