Ini Yang Dilihat Keluarga Pada Diri Ahmad Endang Sebelum Jadi Korban Lion Air

KOTA TASIK26 views

TASIKMALAYA, (KAPOL).-Istri korban asal Tasikmalaya penumpang pesawat Lion Air JT 610 yang diduga jatuh di perairan Karawang, Hj. Eni Siti Nuraeni mengaku melihat perbedaan suami Ahmad Endang sebelumnya.

Mulai lebih pendiam, hingga kepulangan yang biasa satu bulan satu kali menjadi dua minggu berturut-turut.

“Baru kali ini dua minggu berturut-turut pulang, biasanya satu bulan minimal satu kali. Sebulan ini saja sudah tiga kali. Saya bilang jangan terlalu sering takut capai, tapi bapak bilang mau kumpul dengan keluarga. Pesan ke anak yang mau ikut CPNS didoakan oleh Abah, jangan kerja jauh-jauh temenin mamah di sini,” kata Eni ketika ditemui KP di kediamannya, Kamis (1/11/2018).

Ibu dua orang anak ini juga melihat saat di rumah di Jalan Raya Cibeureum tepatnya RT 4/01 Kelurahan Awipari, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, lebih banyak berdiam diri.

Bahkan beberapa jam sebelum diketahui pesawat hilang kontak pada pagi hari sempat berkomunikasi melalui telepon seluler. “Saya tanya, kenapa lebih diam dan banyak tidur kayak bukan bapak. Jawabannya capai saja, lemes,” ujarnya.

“Berangkat dari sini jam 8 malam hari minggu. Itu pun kembali lagi karena mau beli ranginang untuk oleh-oleh teman di daerah Cicurug. Pas jam 03.30 WIB saya telepon tidak nyambung, baru tersambung jam 05.00 WIB. Baru sampai bandara katanya, saya bilang jangan lupa salat subuh,” katanya menjelaskan.

Pihak keluarga pun sudah melakukan tes DNA untuk memudahkan pengenalan korban di RS. Polri Jakarta awal pekan ini. Sampel berupa air liur anak untuk dicocokan dengan Ahmad Endang Rokhmana.

“Saya paling awal ke RS Polri, penasaran apakah bisa mengejar ke Tanjung Priok. Jawabannya bisa, boleh melihat tapi jangan disentuh dan difoto. Belum sempat melihat barang bukti, tiba-tiba hilang sudah dibawa ke RS Polri. Saya juga jadi binggung,” katanya.

“Saat melihat di tivi banyak barang bukti, saya juga penasaran. Bapak waktu berangkat itu menggunakan celana hitam, kaos polo biru berkerah dengan jaket kulit warna kulit. Paling khasnya menggunakan topi,” ujar ibu dua orang anak ini.

Meskipun sudah puluhan jenazah yang ditemukan Basarnas, ia pun berharap keajaiban dari sang pencipta. Bahkan kembali ke rumah dengan kondisi selamat dan sehat.

“Apapun adanya sudah ikhlas dan mau dibawa kesini. Keluarga juga masih menunggu kabar dari Posko Kemenkeu di sana, nanti dikontak jika sudah ada informasi terbaru,” katanya.

Salah satu teman Ahmad, Dede Sobandi mengenang teman satu angkatannya saat berdinas. Ahmad sendiri mendapatkan promosi jabatan menjadi Kasubag TU di Pekanbaru Riau dan dimutasi menjadi Kasubag Keuangan Kanwil Babel.

“Saya kebetulan satu angkatan, dan istrinya staf saya di kantor. Sosok Ahmad penyabar, baik ke semua orang. Bahkan di-tuakan dan disenangi masyarakat dan teman,” katanya.

“Kedatangan kesini untuk memberikan dukungan terhadap bu Eni. Supaya lebih tegar dalam menghadapi kondisi seperti ini,” ujarnya yang juga Kepala Seksi Pencarian Dana Kantor Pembendaharaan Negara Tasikmalaya.

Dijenguk Wakil Walikota

Pada kesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Tasikmalaya M. Yusuf sempat menjenguk ke rumah korban dan berharap pemerintah bisa membantu yang diperlukan keluarga. Namun apapun yang terjadi sudah merupakan takdir dari yang maha kuasa.

“Saya dan mewakili pemerintah merasa ikut berduka cita. Walaupun sampai hari ini belum tahu kondisi terakhir seperti apa. Karena kemungkinan besar dalam keadaaan selamat juga sangat kecil. Harapan kita bisa dibawa ke rumah setelah identifikasi selesai di sana,” katanya.

Pantauan KP di kediaman Ahmad, karangan bunga terpampang dari kerabat dan rekan. Juga hadir memberikan dukungan berupa doa terhadap Eni sambil menunggu kabar terbaru dari pencarian pesawat rute Jakarta-Tanjung Pinang tersebut. (Inu Bukhari)***