Istigosah HPN, Dihadiri Pejabat Termasuk Bupati

RELIGI14 views


SUMEDANG (KAPOL).- Peringatan hari pers nasional  (HPN) 2017 di  Kabupaten Sumedang, diisi dengan istigosah yang juga dihadiri pejabat dalam jumlah yang banyak.
Kegiatan istigosah tersebut, digelar di Masjid Agung Sumedang, Kamis (9/2/2017) malam.

Tampak hadir, Bupati Sumedang H. Eka Setiawan, Sekertaris Daerah (Sekda) H. Zaenal Alimin, Ketua DPRD Sumedang, Irwansyah Putra, Ketua DPD Partai Golkar, Sidik Jafar, Pengurus DPD Partai Amanat Nasional (PAN) serta DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Bahkan, TNI, Polri, Ormas, Komunitas Sepeda Motor dan Mobil, Mahasiswa, Pelajar, ulama, komunitas Asep Asep, Ketua KPU Asep Kurnia, dan warga Sumedang, tampak memadai ruangan di Masjid Agung Sumedang.

Bukan hanya itu, terpantau KNPI Sumedang, Apdesi, para camat, staf dan pegawai Pemkab Sumedang pun ikut menghadiri kegiatan tersebut.

Dalam sambutannya, Bupati Sumedang H. Eka Setiawan mengapresiasi peringatan HPN 2017 yang digagas Forum Komunikasi Wartawan Sumedang (Forkowas) tersebut.

“Ini hal yang luar biasa, HPN diisi dengan dzikir, doa bersama dan istigosah yang juga memiliki tujuan positif, yakni mempersatukan semua komponen masyarakat dan pemerintahan di Sumedang,” katanya.

Sebuah kebanggaan, kata dia, ternyata wartawan di Sumedang memiliki komitmen yang saman untuk ikut serta menjaga persatuan bangsa ini.

“Hebat Forkowas, semoga tetap menjadi mitra kerja Pemkab Sumedang dalam pencapaian pembangunan Sumedang yang optimal,” ucapnya.

Sementara, Ketua Forkowas, Azis Abdullah mengatakan, kegiatan istigosah dalam HPN 2017 bertujuan untuk mempertajam kebersamaan awak media di Sumedang serta menggelorakan kebersamaan dengan mitra kerja.

“Pengajian bersama Majelis Taklim Bersatu (MTB), sudah bukan hal kali pertama. Kita sudah biasa menjalin komunikasi dengan MTB serta pengurus Pondok Pesantren Asy Syfaa Walmahmudiyyah,” tuturnya.

Dalam tausiyahnya, Abuya KH. M. Muhyiddin Abdul Qadir Al Manafi mengaku bangga jika wartawan di Sumedang acap kali mendekatkan diri dengan Allah Swt.

“Mereka rutin komunikasi ke Pontren Asy Syfaa dan tentu saja diharapkan tak membuat berita yang isinya tak jujur,” ujarnya.

Berita jujur dan sesuai fakta yang juga bermuatan ajakan kepada ummat untuk  berbuat kebaikan, kata dia, bernilai ibadah.

“Jika wartawan dalam membuat berita tak jujur, dipastikan berdampak negatif seperti perpecahan, pertengkaran serta membuat kehidupan tak nyaman,” ucapnya.

Ia berharap, para wartawan di Sumedang tetap menjaga amanah serta ikut mendorong pembangunan khususnya di Sumedang. (Nanang Sutisna)***