IWAPI Bantu Korban Gempa Tasik

SOSIAL30 views

TASIKMALAYA, (KAPOL).- Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) dan IWAPI Kota Tasikmalaya memberikan bantuan untuk korban gempa yang ada di Kota Tasimalaya. Bantuan tersebut diserahkan ke BPBD Kota Tasimalaya pada Kamis (21/12/2017).

“Bantuan ini tidak hanya dari Kami saja, namun terhimpun juga dari PD. OIKUMENE IWAPI, dan Sari Ayu – Martha Tilaar. Dengan harapan bisa meringankan beban para korban gempa tentunya,” jelas Ketua Komtap bidang Pariwisata, Hana Marlina.

Penyerahan bantuan tersebut disaksikan pula oleh IWAPI Kota Tasikmalaya, selaku tuan rumah dengan memberikan berbagai item sembako, antara lain beras, mie instan, susu cream, kecap, gula pasir, sarden, sabun mandi, kopi, pampers, pembalut wanita, minyak goreng, teh, bubur bayi serta terpal.

“Semoga saja dengan bantuan kami, bisa menjadi contoh bagi yang lain, untuk saling peduli dan berbagi dengan sesama,” katanya.

IWAPI sendiri didirikan pada tahun 1975 oleh dua bersaudara, Prof. Kemala Motik dan Dr. Dewi Motik PMSI, putri pengusaha terkemuka dari Palembang, Sumatera Selatan.

Lewat tangan mereka bagaimana wanita memainkan peran penting dalam membantu ekonomi keluarga mereka, dari bisnis
usaha kecil dan lokal menjadi entitas besar. Sehingga mereka bisa membantu mengembangkan perekonomian negara.

Idenya tidak berhenti dengan hanya membangun asosiasi pengusaha, tetapi mereka juga membangun lembaga pendanaan untuk membantu para pengusaha wanita membiayai bisnis mereka.

Dimulai dengan hanya sejumlah perempuan, hari ini IWAPI memiliki lebih dari 30.000 pengusaha wanita yang terdiri dari 85 % Usaha kecil dan Mikro, 13% Usaha Menengah dan 2% Usaha Skala
Besar.

IWAPI satu-satunya yang sah adalah organisasi IWAPI pimpinan Ibu Ir. Dyah Anita
Prihapsari, MBA dan Ibu Ir. Nita Yudi, MBA, berdasarkan hasil Putusan dari Mahkamah Agung Republik Indonesia No.1556K/PDT/2013 tanggal 9 Desember 2013 dan berdasarkan hasil MUNAS
VIII – IWAPI pada tanggal 16 – 17 September 2015, di Discovery Hotel Ancol – Jakarta. Saat itu dihadiri ± 1500 peserta dari 32 Provinsi dari seluruh Indonesia.(Agus Berrie)***